Kalau adu praktek ilmu Feng Shui siapa yang menang? (KOMENTAR)

0
1436
Tampaknya banyak teman member sudah banyak yang paham dan wawasan Feng Shui nya sudah lebih terbuka.
Sebenarnya gambar ini adalah rephrase (penyajian dalam bentuk lain) beberapa artikel sebelumnya, agar para peminat metafisika Feng Shui/Ba Zi mendapatkan gambaran yang akurat baik manfaat, proses pembelajaran, serta level kemampuan pelajar atau praktisinya.
Benar konsultan B yang lebih bagus secara praktek, sehingga bila adu kemampuan langsung peluang menang akan mencapai 80%. Sebaliknya konsultan A berpeluang menang 20%.
Mengapa bisa menyimpulkan demikian?
Pertama harus diingat kehidupan dan keberuntungan manusia yang kompleks tidak bisa jelaskan secara analisis logika linear, melainkan multilinear atau translinear, demikian pula terhadap sudut pandang penilaian kemampuan praktisi. Sebagaimana ajaran Sun Tzu mengenal diri dan lawan, maka seratus kali bertempur seratus kali menang.
Kedua analisis dari kerangka budaya Tionghua yang berpedoman pada ajaran Kong Fu Zi yakni murid bukan hanya harus berbakti, juga beretika, dapat dipercaya, bijaksana, berkebajikan dan mementingkan keadilan (lihat 5 karakter dan 8 kebajikan).
Mari kita bahas detail sudut pemikirannya.
KONSULTAN A
– Konsultan ini adalah sangat umum, karena prinsip awalnya adalah ada uang ada barang. Dia merasa asal mengeluarkan dana sesuai anggaran, maka bisa belajar jenis ilmu yang dikehendaki
– Sesuai hukum inkompetensi (hukum ketidakmampuan), awalnya tidak mengerti apa-apa, berdasarkan riset dan penelusuran informasi, maka dia merasa belajar Feng Shui tidak berbeda dengan ilmu ketrampilan lain seperti akunting, perpajakan, montir, chef, asalkan ada yang membuka perguruan, pastilah pengajarnya orang pandai.
– Kemudian tergiur promosi dan reputasi internasional pengajarnya dan berharap ingin mendapatkan jawaban atas ketidakberdayaannya, maka mengumpulkan anggaran untuk belajar sistem ilmu yang dianggap paling hebat dan berdaya guna. Sampai tanpa disadari menjadi sapi perah para pengajar yang menawarkan kursus ilmu langka yang dianggap ajaib.
– Sayangnya kebanyakan para pengajar kursus juga belajar dari kursus yang sumber aslinya, berasal dari buku-buku karangan para master, yang harga bukunya hanya sekitar Rp 500.000 – 1.000.000,-, tetapi dibikin kursus yang harganya $2,000 – 10.000. sehingga dapat dikatakan hanya menguasai kulitnya saja atau istilah jaman now copy paste contoh buku kedalam praktek.
– Kelemahan pengajaran kursus Feng Shui adalah tidak adanya koreksi dari guru atas hasil diagnosis dan solusi murid atas kasus contoh penilaian feng shui nya. Selain sebagian besar pengajarnya juga tidak mengerti benar ilmu yang diajarkan, karena hanya bersumber dari copy paste teori dan contoh buku teks.
KESIMPULAN PENILAIAN KONSULTAN A
· Meskipun secara umum dianggap kursus hanya memberikan pengetahuan teoritis/copy paste, sesuai hukum universal/hukum pareto ada 20% diantara konsultan tersebut memberikan manfaat hasil Feng Shui yang cukup memenuhi standar, karena kecerdasan dan tanggungjawabnya terhadap keberhasilan kliennya.
· Walaupun telah belajar keras dan mengikuti berbagai kursus yang mahal (pengalaman lebih dari 10 tahun), tanpa bimbingan guru yang pandai, 20% yang baik ini juga sulit mencapai kesempurnaan penguasaan praktek diatas 70%, karena maksimal pengetahuan teoritis yang ada di buku teks/klasik hanya memberi informasi penting 60%, sisa modus praktek yang tidak ditulis dibuku hanya diajarkan secara lisan kepada murid dalamnya.
· Gambaran tingkat keberhasilan ini dianalogikan jaman now dianggap produk KW2.
Contoh pencapaian tingkatan ini bila anda pernah menonton film Drunken Master Jacky Chan, saat hanya menguasai 7 jurus dari ilmu 8 dewa mabuk dihajar lawan habis-habisan, begitu terpikir 1 jurus He Xian Gu (outside the box gaya wanita cantik), ilmunya menjadi sempurna sehingga bisa mengalahkan musuhnya yang sakti. Lengkapnya penguasaan jurus 8 dewa mabuk dianggap mencapai level KW1, bila sudah terlatih sempurna dianggap produk original.
· Dear para pembaca, sebelumnya penulis adalah termasuk kategori konsultan A, sebelum tahun 2006 belajar dengan master autentik di Fujian Tiongkok. Kursus Xuankong Da Gua khusus pemilihan hari baik, sebagian dituangkan dalam serial Buku Almanak Harian Tahunan (Buku Pegangan para ahli Feng Shui), Kursus dan ilmu dari buku Qi Men Dun Jia sebagian penulis pakai dalam prediksi berapa lama hasil positif dari aplikasi Feng Shui, sedangkan pengetahuan Xuankong Liu Fa dan Xuankong Fei Xing ditambah referensi dari beberapa buku dituangkan dalam manual kursus San Yuan Feng Shui dan Xuankong Feng Shui level Intermediate.
KONSULTAN B
Sebagaimana kedua kerangka acuan dasar diatas, orang yang masuk kategori konsultan B adalah:
– Orang yang sangat pintar, serta ada jodoh bertemu dan diterima menjadi murid guru, hubungan demikian ibarat ayah dan anak. Sehingga guru mencurahkan 100% tenaganya membimbing murid menjadi pandai. Sebaliknya murid juga menganggap guru sebagai orang tua yang harus diperhatikan dan dirawat dengan kasih sayang.
– Ada yang meskipun punya uang, belum tentu diterima sebagai murid bila dianggap tidak berjodoh (sudah tutup pintu perguruan, informasi karakter, kemampuan menyerap pelajaran, dan lain-lain), andaikan diterima pun adalah mendapat petunjuk penting saja, sehingga hasil kemampuannya karena ditunjukkan 100% benar, mencapai level produk KW1 atau original bila yang bersangkutan sangat pintar dan berbakat sehingga mengembangkan alirannya sendiri.
– Harus belajar sampai tingkatan menguasai praktek 100%, atau diibaratkan diajari 1 jurus tetapi bisa diaplikasikan sampai 12 jurus, karena sistem old style/autentik lineage mengharuskan murid 100% pandai, kalau gagal dianggap memalukan nama baik leluhur (prinsip Budaya Tionghua yang dipegang teguh), diperbandingkan konsultan A karena tidak ada testing atau orang yang mengkoreksi benar salah, pelajaran 1 jurus hanya maksimal menjadi 4 jurus saja.
– Sesuai tradisi yang dipegang, murid pemula harus menguasai fundamental yang kuat. Sehingga secara bertahap dari tahun ke tahun kemampuannya tumbuh.
KESIMPULAN PENILAIAN KONSULTAN B
– Orang yang terpilih, baik karakter, kecerdasan telah memenuhi standar di atas rata-rata, barulah dapat menyerap pelajaran serta lulus tes dari gurunya.
– Sesuai prinsip Budaya Tionghua, yakni hanya mengekspose 30% kemampuannya keluar, sulit diukur tingkatannya, sehingga diumpamakan sebagai ular beracun.
– Berkat terlatih dari pertanyaan-pertanyaan sulit gurunya, daya analitikal sangat tajam dan cepat, yang diibaratkan memiliki bilah pisau sangat tajam yang mampu menebas leher dengan sekali tebasan, sebaliknya konsultan A karena hanya copy paste banyak ilmu yang diibaratkan banyak bilah pisau tetapi tidak tajam, sulit menebas putus leher dengan sekali tebasan, sehingga praktis pisaunya gampang dipatahkan. Apalagi bila jam terbang dan pelajaran ilmu baru konsultan B semakin bertambah.
– Konsultan A, yang memiliki dasar karakter etika, kecerdasan menyerap pelajaran, tetap berpotensi menjadi konsultan B bila jodohnya sudah sampai.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

79 − = 69