Mungkin sama di kebanyakan masyarakat tradisional di berbagai belahan dunia, masyarakat Vietnam keseharian kehidupannya selalu menyesuaikan dengan keselarasan alam. Bunga hampir ditemui di setiap rumah penduduk, tempat usaha maupun kantor pemerintah. Apakah mungkin bertepatan dengan perayaan hari raya Tet/Imlek???.
Penempatan bunganya sedemikian banyak, menambah kesan kesegaran dan keasrian lingkungan.
Lain padang lain belalang, bunga warna merah di gambar A, ternyata sangat populer di sana. Sebaliknya masyarakat Tionghua tidak menyukai memajang bunga jenis ini.
Menu makan saat kumpul keluarga, selalu harus ada sayuran segar (gambar B). Tak heran wanita Vietnam langsing-langsing. Sayang daging kebanyakan babi. Kalau yang tidak makan kaki empat seperti penulis, agak sulit menyesuaikan diri.
Gambar D adalah bunga sakura kuning yang sangat populer. Hal yang sangat memuaskan adalah bila mampu mengatur tempo mekarnya tepat hari raya Tet.
Sebagai seorang Di Li Shi (ahli Feng Shui), setiap bepergian ke manapun selalu meriset dan mempertajam wawasan atas model solusi dari bangunan atau obyek penting yang berkemungkinan memakai jasa master Feng Shui, serta berburu kepala naga (istilah master Feng Shui 尋龍穴/Xun Long Xue). Salah satu pengetahuan mencari lokasi terbaik untuk rumah atau makam yang memiliki banyak tingkatan tergantung letak dan formasi lokasinya. Gambar D dengan lokasi yang ditandai panah adalah salah satu titik referensi untuk menilai tanah kosong yang bagus atau membuktikan bangunan yang sudah jadi bagus secara Feng Shui. Informasi lokasi yang terletak di jantung naga atau kepala naga adalah salah satu jawaban mengapa Feng Shui suatu rumah bekerja atau tidak bekerja.
PERANAN DAN PENTINGNYA ALTAR DEWA BUMI
Altar dewa bumi ada di hampir setiap rumah tangga maupun tempat usaha. Gambar C adalah contoh altar di salah satu restoran yang kami masuki.
Pengaturan dan penempatan altar masyarakat Vietnam benar-benar sangat serius dan bagus, bila ditambah dengan pengaturan ahli Feng Shui yang pandai adalah jaminan kesejahteraan dan keselamatan bagi penghuninya. Ini juga salah satu rahasia penolong manusia yang paling kuat.
Selalu ada dua dewa. Salah satunya yang berjenggot putih dikenal sebagai Dewa Kekayaan dikenal dengan nama THAN TAI (bagi masyarakat Tionghua dikenal sebagai Tu Di Gong/Fu De Zheng Shen/Dewa Bumi).
Satunya lagi disebut ONG DIA (Dewa Tanah, penguasa wilayah setempat), berbadan gemuk, berambut hitam gimbal-gimbal dan memegang kipas.
Penempatan di kiri atau kanan disesuaikan dengan kondisi tertentu.
Dalam buku Yang Zhai San Yao (金光斗臨經/Jin Guang Dou Lin Jing) yang memuat ilmu Ba Zhai 4 jenis Gua Timur dan Gua Barat (delapan rumah), menjelaskan tiga aspek terpenting rumah, yakni pintu, kamar tidur dan dapur. Yang bila di Feng Shui dengan tepat, salah satunya saja sudah akan memberi manfaat Feng Shui yang signifikan.
Sebenarnya ada faktor keempat yang sama pentingnya, bahkan lebih spesial bagi orang yang pertama. Yakni adanya altar.
Bicara mengenal altar ada satu cerita menarik dari teman penulis (selanjutnya disebut G).
Pernyataan TEMBOK ADA TELINGA DALAM DUNIA PERSILATAN, benar dialami G saat pertama tinggal disana. Tetangganya (Mr Ng) adalah berprofesi sebagai seorang master Feng Shui dan perantara jual beli rumah. Seperti telah disinggung artikel bagian 1 sebelumnya, orang Vietnam yang terdidik (tamatan Sarjana ke atas) mendapat pendidikan Feng Shui di universitas. Sebagai praktisi tentunya Mr Ng adalah orang yang sangat pintar dan banyak mengikuti kursus Feng Shui baik didalam maupun diluar negaranya. Menurut G, Mr Ng sangat mahir I-Ching.
Awal perkenalan mereka adalah saat G menggunakan Lo Pan nya mengukur dan mematok pagar, rumah, dan kolam di depan rumahnya (water dragon/naga air).
Ternyata aktivitasnya diamati oleh Mr Ng tanpa disadari. Mr Ng sangat takjub melihat teknik pengukuran yang tidak pernah dipelajarinya di kuliah dan di kursus. Maka datanglah berkenalan dan ingin belajar.
Seperti biasa sebagai seorang autentik master G mengaku hanya tahu sedikit. Namun Mr Ng sangat cerdas dan matanya jeli bersikeras meminta nasihat (menanyakan dimana letak kegagalannya).
Karena sebagai pendatang wajib menjaga tali silaturahmi, maka dari perbincangan Mr Ng cerita kegagalan kliennya yang membuka restoran.
Padahal sudah diatur water dragon yang sangat bagus dan artistik. Mendengar cerita arah hadap serta berbagai pengaturan yang telah dilakukan; G langsung berkesimpulan bahwa lokasi tempat Water Dragon (pembuatan air aktif/air mancur) tidak boleh ada obyek air. Mendengar ini Mr Ng langsung segera ke restoran kliennya dan meminta segera di nonaktifkan.
Para pembaca apakah solusi ini membuat perbaikan atau tambah buruk?
Anda beruntung membaca artikel ini. Ini adalah tindakan salah yang sangat ceroboh? Mengapa?.
Karena Mr Ng tidak memahami pentingnya pemilihan hari baik. Tanpa melihat hari baik langsung dihancurkan water dragonnya, akibatnya langsung terasa, klien langsung bangkrut karena dihentikan kreditnya oleh bank.
Singkat cerita Mr Ng karena respek mengikuti saran jangan menjadi praktisi Feng Shui karena ilmu tidak mencukupi.
Sebagai gantinya dibantu Feng Shui altar rumahnya.
Hasilnya saat penulis bertemu dan berkenalan dengan Mr Ng. Kondisi keuangannya sudah berkembang pesat dari sebelumnya yang selalu kesulitan menghidupi keluarganya.
Bahkan berkat adanya proyek jalan negara yang melintasi dekat rumahnya, rumahnya berhasil dijual dengan harga yang sangat bagus. Sekarang dia join dengan temannya membuka usaha baru.
Ini adalah contoh bagaimana powerfulnya (sangat kuatnya) manfaat altar bila pengaturan dan tata cara sembahyang tepat, karena altar bisa mengubah Qi/medan energi rumah menjadi harmonis, dan mendapatkan tuan penolong yang bekerja tidak langsung.
Cerita Mr Ng senang berkenalan dengan penulis, karena G banyak cerita kepadanya, padahal sebenarnya level kemampuan penulis belum sampai 1/5 keahlian G.
Moga bermanfaat menambah wawasan.
