MENAMBAL KEBERUNTUNGAN DAN KAITAN DENGAN FENG SHUI, CI SWAK ATAU PO UN SERTA PEMBACAAN NASIB

0
3191
ci swak, poo un

Bila mendengar istilah keberuntungan, dalam kalangan masyarakat Tionghoa, pasti akan mengasosiasikannya dengan praktek Feng Shui, Po Yun/Bu Yun, Ganti Nama, Kwepang, Zhi Sha/Ci Swak, Ba Zi/Peh Ji, HU/Mantra/Talisman dan Peramalan I-Ching. Bagaimana kaitan antara pengetahuan-pengetahuan tersebut dan antar hubungan nya dalam hal meningkatkan keberuntungan atau menghindari peristiwa-peristiwa buruk?
Untuk memudahkan sistimatisasi pemahamannya, ada baiknya kita bahas terlebih dahulu satu persatu pengertian dan manfaat masing-masing praktek metafisika Tiongkok diatas.

KEBERUNTUNGAN DAN MENAMBAL KEBERUNTUNGAN

Keberuntungan

Keberuntungan dikatakan adalah karunia yang didapatkan manusia dalam hidupnya.
Konsep metafisika Tiongkok membagi keberuntungan sebagai gabungan dari 3 (tiga) aspek berikut :

  1. Keberuntungan Langit, ini dikenal sebagai takdir/nasib yang merupakan bawaan yang diberikan yang tidak bisa diubah sejak pertama menghirup energi langit dan bumi sekeluar dari rahim ibunya. Sebagai energi dasar yang berinteraksi dengan energi langit Bersamaan dengan perjalanan waktu (aspek energi langit) yang dikenal dengan periode keberuntungan, bergabung membentuk aspek langit manusia. Bagian ini kira-kira mempengaruhi 40-50% aspek keberuntungan manusia.
  2. Keberuntungan Bumi, ini dikenal sebagai tempat menetap atau Feng Shui. Bagian ini agak bersifat Ko-dependen, karena harus terjadi saling interaksi dengan aspek waktu nasib (periode keberuntungan) dan aspek tindakan manusia untuk mendapat lokasi dengan feng shui yang baik, atau bila sebelumnya lokasi tempat tinggalnya memiliki Qi feng shui yang tidak baik, dengan periode keberuntungan yang membaik + motivasi yang kuat untuk mengubah nasib, seseorang akan pindah tempat tinggal, atau mendapat feng shui master yang baik, atau energi keberuntungan langit sendiri kuat meskipun tidak pindah rumah, berkat intuisi (energi leluhur, gui ren, dewa pelindungnya) secara kebetulan mampu menata rumahnya sendiri dengan kualitas audit feng shui master. Bagian ini mempengaruhi kira-kira 30%.
  3. Keberuntungan Manusia, ini dikenal sebagai Dasar energi dalam physical manusia yang mempengaruhi kemampuan kecerdasan, kerja keras dan keputusan tindakan dalam hidup. Bagian ini mempengaruhi nasib kira-kira 20-30%.

(detail bisa dibaca artikel terkait dengan  judul FENG SHUI MEMBUKA RAHASIA LANGIT, MENGUBAH NASIB,  Seksi ARTIKEL di website
penulis : www.qualife-fengshui.com)

Dalam pengertian sempit, orang hanya mengasosiasikan keberuntungan dari sisi kepemilikan harta yang banyak.
Dalam artian yang lebih luas, menurut pandangan feng shui otentik keberuntungan meliputi 4 (empat) aspek pokok berikut :

  1. CINTA KASIH  : meliputi antar hubungan suami-istri, anak, relasi – keluarga, dan antar sesama umat manusia
  2. KEKAYAAN  : meliputi harta benda, pengetahuan, dan keturunan yang banyak
  3. PANJANG UMUR  : meliputi kesehatan yang baik, dan umur panjang
  4. KEBAHAGIAAN : meliputi kehidupan yang menyenangkan baik secara fisik, intelektual maupun spiritual/batiniah.

Sayangnya di dunia ini tidak ada setara, ada orang yang memiliki kekayaan yang berlimpah, ada yang kekayaannya sedang-sedang saja, ada yang kekurangan, dan sangat kekurangan sampai tidak memiliki tempat tinggal, demikian pula ketiga aspek lainnya berbeda-beda peruntungannya bagi setiap orang.

Selain itu, ternyata karunia keberuntungan seseorang belum tentu terealisasikan sesuai potensinya, bisa lebih rendah ataupun lebih tinggi tergantung pengaruh perubahan aspek Langit, Bumi Feng Shui dan manusianya.

Contohnya :

  1. Karunia keberuntungan A nilai 200, karena mendapat rumah dengan feng shui bagus, nilai keberuntungannya menjadi nilai 300.
  2. Karunia keberuntungan B nilai 500, karena mendapat rumah dengan feng shui (aspek Bumi) buruk, demikian pula jarang berbuat kebajikan (aspek manusia), nilai keberuntungannya hanya mencapai nilai 300 (atau potensi 60%)
  3. Karunia keberuntungan C nilai 300, karena bidang pekerjaannya sesuai elemennya (aspek langit), ditambah rajin bekerja dansembahyang, nilai keberuntungannya naik menjadi nilai 600 (200%).

Bagi masyarakat yang tidak mengenal pemanfaatan pengetahuan metafisika Tiongkok ini, pencapaian potensi keberuntungan atau melampauinya, umumnya hanya lewat aspek manusia berupa : kelas motivasi, melanjutkan ke sekolah level Master/Doktor, berbuat baik, doa dan kerja keras.
Perbaikan berdasarkan aspek Keberuntungan Langit dan Feng Shui hanya secara untung-untungan atau trial and error serta sebagian memanfaatkan pengetahuan lain seperti Kejawen, paranormal, Tarot, Mantera dan sejenisnya.

Menambal Keberuntungan

Bangsa Tionghoa dengan warisan kekayaan budaya dan pengetahuannya,  memahami dengan baik, bahwa meskipun telah mempunyai keberuntungan yang baik, ada berbagai pengetahuan dan metode yang dapat membantu menambal keberuntungan lebih baik, sehingga menjamin kemapanan kehidupannya sampai usia lanjut dan meneruskan sampai ke anak cucunya.
Usaha untuk menambal keberuntungan ini dikenal dengan istilah Membuka Peruntungan/Kai Yun atau sebagian juga menyebut Po Un/Bu Yun.

Adapun Jasa-jasa yang umum dimanfaatkan adalah Feng Shui, Membaca Peruntungan Nasib/Ba Zi, Ganti Nama, Penggunaan Hu/Mantera/Talisman, Pembacaan Ramalan I-Ching, Ci Swak/Zhi Sha/Kias/Tolak Bala, Kwepang/Guo Fang/Gai Fang bagi anak-anaknya yang pembacaan nasibnya buruk di usia muda.

Jasa-jasa tersebut diatas ada yang dilakukan sendiri-sendiri, ada juga yang menggabungkan dua atau keseluruhannya, tergantung kalkulasi sang ahli Feng Shui/Metafisika seberapa berat atau ringannya permasalahan sang Klien.

Dari berbagai kategorisasi praktek ahli feng shui (Pedukunan Feng Shui, Neo Age Feng Shui, Intuisi Feng Shui, Neo Otentik Feng Shui, Otentik Feng Shui) umumnya hanya praktisi golongan otentik feng shui yang menguasai secara lengkap keahlian tersebut diatas.

FENG SHUI

Latar Belakang
Feng Shui adalah ilmu yang berhubungan tentang menyelaraskan rumah dengan Qi lingkungan, penataan ruangan dan penempatan obyek-obyek tertentu sesuai kecocokan dengan penghuni, berdasarkan pemahaman atas topografi, ekonomi, bahasa langit, geografi, image, psikologi, kepercayaan, sistem formula tertentu, sehingga memberikan efek keharmonisan, kesehatan, kecerdasan, keturunan dan kesejahteraan yang lebih baik.
Definisi diatas agak berbeda dengan definisi yang banyak dijumpai di buku-buku feng shui dalam bahasa Indonesia dan Inggris,
mengapa?

Definisi diatas mengacu kepada praktek dari Praktisi Otentik Feng Shui, yang memandang dari segi yang luas, yakni tentang pengetahuan Langit dan Pengetahuan Bumi (KAN YU). Para praktisi otentik lebih senang menyebut dirinya adalah Di Li Shi (ahli Geografi), dibanding Feng Shui Shi (Ahli tentang angin dan air)

Sedangkan para praktisi Non Otentik (khususnya Neo Otentik dan New Age ) lebih senang menyebut dirinya Feng Shui Master. Terminologi ini lebih mudah diterima dunia Barat karena pengetahuannya logis dan diluar konteks kepercayaan/religius.

Modus praktik Praktisi Non Otentik meliputi teori standard feng shui seperti pengetahuan tentang Landform seperti aspek Gunung, Air, Teori Naga Hijau Macan Putih, bentuk-bentuk yang menimbulkan Sha Qi (Hawa Pembunuh) atau Sheng Qi (Hawa Kehidupan), kontur tanah, faktor waktu dari Qi, teori YIN YANG, Lima Elemen, Perputaran Waktu dari 60 Jia Zi, perputaran 3 siklus dan 9 periode waktu, formula-formula untuk mengambil Qi lingkungan masuk kerumah, dan perbaikan feng shui dengan teori lima elemen, dan lain-lain .

Karena tidak mempelajari atau memahami secara komplit semua faktor-faktor yang berperan dalam menambal keberuntungan seseorang, ditambah kemurnian pengetahuan teoritis feng shui mereka hanya berasal dari buku karangan para praktisi Otentik yang maksimal hanya 70% akurat, sehingga keberhasilan konsultasi feng shui rata-rata hanya mencapai maksimal 40-50% dari potensi keberuntungan bumi manusia.

Sedangkan praktisi Otentik memahami bukan hanya pengetahuan tersebut diatas secara murni 80-100%, namun juga aspek bahasa langit, altar/religius, utilitas benda-benda budaya Tionghoa, image (yang tampak dan tak tampak), ritual menambal keberuntungan, dan aspek budaya Tionghoa lain yang dianggap tak penting oleh Non Otentik praktisi.

Dengan pemahaman yang komplit atas semua faktor-faktor yang berperan dalam menambal keberuntungan seseorang, rata-rata keberhasilan praktisi Otentik mencapai 60-90% dari potensi keberuntungan bumi manusia. Sayangnya praktisi kelompok ini sulit dicari, populasinya dibawah 10% dari yang mengaku sebagai ahli feng shui.

Oleh sebab itu setelah menikmati era kepopuleran sejak 1990 sampai awal 2003, banyak pengguna feng shui yang tidak mendapat manfaat menjadi skeptik dengan kualitas praktisi feng shui, demikian pula kebingungan atas pendapat yang saling berseberangan antara satu praktisi dengan praktisi lainnya.

Tahapan-tahapan Praktik Feng Shui

  1. Mencari Lokasi Ideal – bila mendapatkan posisi kepala naga, sudah mencakup nilai feng shui 50% (Bila fit sesuai 3 sistem feng shui menurut kriteria praktisi otentik nilai meningkat menjadi 80%)
  2. Tahapan Pembangunan Rumah – tahap ini untuk membangun struktur Feng Shui, diperlukan 3-5 kali review lokasi + 2 tanggal untuk memulai, oleh praktisi untuk memastikan semua instruksi dan arah sektor-sektor penting rumah seperti toilet, pintu utama, kamar, tangga,  dapur dan lain-lain sudah benar (bila sudah benar nilai 80% tahap 1 sudah ditangan)
  3. Tahapan Renovasi – idem no 2, bagi klien yang sudah ada rumahnya, Bila criteria rumah sesuai tahap 1, akan mendapat nilai feng shui 80%, namun bila rumah lama ini hanya fit maksimal 2 sistem feng shui, nilai feng shui rumah akan mencapai 60%
  4. Tahapan pengaturan lay out dan Penguatan Feng Shui Rumah   a. Kelanjutan tahap 2 & 3. Bagian ini bisa mengupgrade feng shui sampai 10% dan mempercepat perubahan feng shui, antara 1 minggu – 6 bulan menuju ke arah yang positif. b. Bila mulai feng shui rumah ditahap ini, dan rumah feng shui jelek, tahapan ini hanya bisa mengupgrade nilai feng shui maksimal 50%
  5. Tahapan Final bersifat optional, bila nilai feng shui sudah 80% tidak terlalu diperlukan, bila nilai feng shui hanya 40-50%, perlu dilakukan tindakan Bu Yun, Kias/Quat untuk menjadikan rumah positif, bagian ini umumnya tidak dikenal oleh praktisi non otentik.

Bila rumah tidak bisa menerima Qi (dimana kemampuan praktisi neo otentik mandeg disini), Po Un/Pu Yun/Upacara Memperoleh Berkah menjadi salah satu jurus simpanan praktisi Otentik untuk menambal keberuntungan sang klien.

PO UN/BU YUN : UPACARA MEMPEROLEH BERKAH

Sebagaimana telah disinggung diatas istilah Po Un/Bu Yun dalam pengertian yang luas mencakup pemanfaatan jasa salah satu atau kesemua ilmu feng shui, Kwepang/Guo Fang, Ciswak/Tolak Bala, Hu/Mantera, Pembacaan analisis nasib/Ba Zi or Zi Wei Dou Shu maupun I-Ching, sehingga sang pengguna mendapat manfaat perbaikan nasib baik dan penghindaran bencana atau tidak menguntungkan.

Dalam pengertian sempit Po Un/Bu Yun/Upacara memperoleh berkah adalah merupakan remedy/obat kuat bagi qi/energi feng shui, menambal kelemahan Analisis nasib/Ba Zi or Zi Wei Dou Shu serta peramalan I-Ching.

Secara prakteknya, Upacara memperoleh berkah dapat dilakukan di Kelenteng/Vihara ataupun di rumah atau tempat usaha pengguna. Saat pelaksanaannya biasanya dimulai dengan perayaan musim semi (memohon berkah dari Dewa Rejeki/Jie Cai Shen atau memohon berkah dari Tian Kong/Tuhan/Penguasa Langit*), peresmian pindah rumah, selesai/sebelum renovasi, ulang tahun, atau hari-hari tertentu yang dipilih oleh ahli feng shui.

Mediumnya adalah Meja sembahyang, disertai menyediakan teh & arak putih 3 cawan, hiolow (non permanen), Hio besar & kecil, kue, daging ayam, babi, ikan, sayuran, kembang gula, roti kering, kurma, nasi putih, buah-buahan dan bunga segar Karena praktek ini biasanya dilaksanakan oleh para Fa Shi/Suhu Taoist/Bengawan** di Kelenteng yang juga menguasai penulisan HU/Talisman, disamping mengorbankan makhluk hidup berupa ayam, banyak dipandang negatif oleh penganut agama Monoteisme sebagai pemujaan terhadap kekuatan gelap/berhala.

Beda Praktek Ahli Feng Shui Otentik dengan Fa Shi/Suhu Taoist/Bengawan dalam Upacara Memperoleh Berkah

Ahli Feng Shui Otentik

  • Secara kekuatan spiritual (spiritual power) rata-rata dibawah para Fa Shi/Taoist
  • Secara pengetahuan Feng Shui (lokasi, arah dan pilih hari) sangat akurat, sehingga hampir pasti maha dewa/dewa yang diundang memberi berkah dengan manfaat yang maksimum
  • Memahami dengan jelas manfaat menawarkan jasa upacara Memperoleh Berkah bagi kliennya, sehingga hasilnya sangat efektif dalam menambal keberuntungan.

Fa Shi/Suhu Taoist/Bengawan yang juga Berpraktek Sebagai Ahli Feng Shui

  • Secara kekuatan spiritual (spiritual power) rata-rata di atas para Ahli Feng Shui Otentik
  • Secara pengetahuan Feng Shui (lokasi, arah dan pilih hari) hanya memahami secara garis besar, sehingga meskipun kekuatan doa nya (chanting) sangat kuat, bila maha dewa/dewa yang diundang berhalangan, ditambah lagi arahnya salah tidak memberi manfaat, namun bila kebetulan arah dan hari nya tepat, bisa memberikan hasil 100%
  • Belum tentu memahami dengan jelas tingkat kebutuhan klien, sehingga hasilnya lebih bersifat untung-untungan.

Perlu diketahui praktek aliran ini dapat dikelompokkan 2 (dua golongan), yakni :

  1. Seperti halnya Feng Shui otentik dan non otentik, Praktisi yang murni pewaris dari suhu nya, dan sangat menjaga kode etik alirannya  serta memang membaktikan hidupnya berkultivasi/mendapatkan kesempurnaan hidup menuju kedewaan, dalam prakteknya tidakmembunuh makhluk hidup untuk persembahan ke maha dewa/dewa, maka klien yang mendapatkan pertolongan praktisi kelompok iniberkah yang didapat akan lebih kekal (tidak bersifat panas). Umumnya di jaman sekarang cukup sulit mendapatkan/menemukan jasapraktisi kelompok ini.
  2. Praktisi yang mendapatkan pengetahuan bukan murni, atau yang mengambil jalan pintas menggabungkan pengetahuannya dengan ilmu hitam atau pengetahuannya murni namun kurang mempertimbangkan moral kebajikan demi mendapatkan penghasilan, dalam prakteknya tidak segan-segan mengorbankan makhluk hidup, dengan medium kekuatan dari alam asura/Jin/Siluman, maka klien yang mendapatkan pertolongan praktisi kelompok ini sangat cepat mendapatkan hasil yang positif namun agak bersifat panas (cepat datang,cepat keluarnya). Kelompok inilah yang banyak diasosiasikan dengan praktek pedukunan feng shui, yang dimaksudkan menggunakan Kuasa Kegelapan. Namun oleh pengkhotbah agama tertentu, keseluruhan praktek Budaya Tionghoa maupun pengetahuan metafisika Tiongkok yang murnibaik dan bermanfaat disamaratakan dengan pelabelan demikian untuk menggoyahkan kepercayaan masyarakat Tionghoa terhadapBudaya dan keyakinannya untuk berpindah keyakinan. Demikian pula kebanyakan praktisi adalah kelompok yang kedua, sehingga sulitbagi masyarakat awam untuk membedakannya.

Siapa Yang Paling Menikmati Manfaat Upacara Memperoleh Berkah

Secara kuantitatif absolut sulit dihitung, karena perbedaan kapasitas keberuntungan masing-masing individu manusia adalah unik, ada yang mungkin 100 milyar, ada yang 10 milyar, 1 milyar, 100 juta, atau 100 ribu saja, tergantung pada kapasitas keberuntungan langit masing-masing (karma lampau).

Secara relatif Upacara Memperoleh Berkah akan sangat bermanfaat pada dua kondisi berikut :

  • Seseorang yang berada pada tingkat keberuntungan nadir (terendah), yakni kondisi dimana aspek langit dan bumi tidak mendukung, atau diterjemahkan bahasa awam adalah orang yang mengalami kebangkrutan dan tidak berada dalam kondisi finansial pindah rumah atau renovasi feng shui rumahnya yang jelek, sehingga ahli feng shui otentik yang sangat sukses pun tidak berdaya, sehingga hanya bisa menganjurkan upacara ini, sebagai jembatan untuk rejeki langitnya.
  • Seseorang yang keberuntungan baik, feng shui rumah baik, sehingga dengan upacara ini keberuntungannya menjadi berlipat-lipat, ini adalah ibarat membuat harimau tumbuh sayap.

Praktek Upacara Memperoleh Berkah Tidak Memberi Manfaat

  • Dilakukan oleh Praktisi yang tidak berpengetahuan (tidak memahami sistim dengan baik, yakni salah membaca Ba Zi, pemilihan hari yang salah, arah yang salah dan lokasi usaha yang salah).
  • Dilakukan oleh Praktisi aliran pedukunan/Penggunaan Hu yang bersifat memaksa makhluk alam lain untuk mengantar rejeki. Akibatnya bila kekuatan perlindungan sang Praktisi habis, hal ini akan membalik kepada sang klien, berupa penyakit, pemborosan uang, efek ke keturunan, masalah hukum dan lain-lain, karena keberuntungan langit yang lemah tidak kuat menerima rejeki yang bersifat panas ini.

*Tian Kong dalam kepercayaan orang Tionghoa adalah sama dengan Sang Hyang Maha Brahmana Surya /Maha Brahma bagi orang Hindu Bali dan India, atau Budha Empat Muka/Si Mian Fo menurut kepercayaan orang Thailand atau mungkin sama dengan Tuhan Allah menurut kepercayaan penganut Agama Monoteisme/Abrahamim (artikel yang sangat detail dan scientific tentang asal mula keyakinan ini di jaman sang Budha oleh masyarakat Hindu India bisa diakses ke http://ratnakumara.wordpress.com/2009/06/22/tuhan-yang-maha-dimata-seorang-buddha/)

**Para Fa Shi/Suhu Taoist/Bengawan terkadang ada juga yang merangkap sebagai ahli Feng Shui

GANTI NAMA

Tradisi budaya Tionghoa memahami karakter dan jumlah goresan serta homofon (lafal bunyi) nama seseorang, mempunyai makna khusus, yang mempengaruhi besar kecilnya keberuntungan seseorang.
Nama dalam aksara Tionghoa bukan hanya bermakna membedakan jati diri seorang individu dengan individu lainnya, melainkan  juga memiliki faktor tak tampak berupa perpaduan lima elemen yang memperkuat atau melemahkan jati elemen diri seseorang (berupa Tanah, Logam, Air, Kayu dan Api), serta memiliki makna psikologis yang berefek terhadap kepercayaan diri, mirip-mirip dengan efek pelatihan motivasi berpikir.

Karenanya orang Tionghoa akan mencarikan nama yang bagus untuk anaknya lewat  perantaraan buku atau mendatangi konsultan/praktisi yang khusus melayani jasa mencari nama baik/hoki. Seperti halnya Kwepang dan Ciswak, praktek ini merupakan salah satu solusi untuk menambal nasib, sehubungan pembacaan Ba Zi/analisis atau Zi Wei Dou Shu yang mengatakan kurang baik.

Manfaat Ganti Nama

  • Simbolisme membuang asosiasi nasib buruk (stigma negatif panggilan nama lama), ibarat melepas baju kotor dan engganti dengan baju bersih
  • Secara metafisika tambahan energi untuk menyeimbangkan elemen pribadi, yakni elemen nama baru akan   menambah kekurangan elemen dikehendaki, dan elemen nama lama yang tidak dikehendaki dilupakan. Contohnya  bapak penulis ba zi nya memerlukan elemen air, namun namanya di terjemahkan sebagai pusaka pertiwi (elemen tanah yang sangat besar), maka seumur hidup tidak bisa sukses financial, meskipun memiliki berbagai keahlian dan sangat ulet bekerja.
  • Memperkuat rasa percaya diri, karena aspek psikologis/motivasi thinking, bahwa dalam budaya Tionghoa banyak cerita kejadian setelah orang ganti nama menjadi sukses, maka saya (orang yang berganti nama) juga akan sukses.

KWEPANG/GUO FANG/GEI FANG

Kwepang/Guo Fang/Gei fang adalah salah satu tradisi kepercayaan orang China, untuk kias/menolak bala yang berpotensi terjadi kepada anak keturunannya berdasarkan pembacaan Peh Ji atau Zi Wei Dou Shu, melalui atau tanpa upacara simbolisme pengangkatan orang tua angkat , sang anak tetap diasuh orang tua kandung dengan panggilan selain bapak/ibu, seperti panggilan paman dan bibi atau oom dan tante.

Sebenarnya praktek ini hanya salah satu saran rekomendasi yang diberikan oleh praktisi analisis nasib/Ba Zi atau Peh Ji dan Zi Wei Dou Shu, setelah membaca bahwa si anak sampai sebelum berumur diatas 12 tahun, berpotensi mendapat musibah yang membahayakan nyawanya.

Praktek Kwe pang sebagai suatu keharusan tidak ada jeleknya, dalam hal konsultannya memang benar-benar akurat, meski penulis sendiri dalam praktek konsultasi Ba Zi belum pernah menyarankan solusi demikian terhadap sang anak.
Praktek Kwepang yang positif adalah salah satu aktivitas menambal keberuntungan keluarga khususnya bagi sang anak agar mendapat keselamatan, prestasi akademik baik, mendapat tuan penolong berupa kecocokan elemen orang tua angkatnya.

Alasan Praktek Kwepang yang umum dikenal masyarakat Tionghoa :

  1. Ciong dengan orang tua/Pembawa Bencana – bila memang akurat harus dikombinasikan dengan feng shui baru efektif  mengurangi sebagian efek buruk.
  2. Sakit-sakitan – masalah bisa saja datang dari feng shui rumah yang kurang baik, sehingga seharusnya Kwepang hanya solusi sekunder saja
  3. Meminjam atau berlindung dibawah wibawa orang tua angkat – dalam hal orang tua angkat yang berpengaruh memang sukarela akan bermanfaat, terjadi transfer vibrasi qi orang tua angkat (ingat ada tiga jenis Qi berupa, Qi langit-bumi-manusia). Pada berbagai cerita inspirasi seperti orang tua yang selalu mendoakan kebahagiaan/kesuksesan/keselamatan anaknya yang divonis gagal/akan meninggal, akhirnya anaknya berhasil.
  4. Menyeimbangkan elemen Ba Zi, sehingga anak tersebut berpotensi sukses
  5. Permintaan Saudara atau adik Perempuan yang tidak mempunyai keturunan, atau tidak mempunyai keturunan apakah laki-laki atau perempuan – harus hati-hati bila ternyata nanti saudara tersebut berubah pikiran dari sayang menjadi benci, sehingga pertanggungjawaban bakti sang anak dalam posisi dilematis
  6. Mati muda (sebelum usia 12 tahun) – Hanya membantu sebagian, bila memang akurat, sulit bagi sang anak untuk terlolos dari maut, karena karma lampaunya yang buruk.
  7. Bila diangkat anak oleh Dewa/bodhisatva, agar malaikat kematian takut mengambil nyawanya – bagian ini agak mistis, yang penulis sendiri belum bisa membuktikan kebenarannya. Pengalaman subyektif penulis, saat berdiskusi dengan tokoh spiritual, mereka mengatakan meskipun para dewa mampu, juga tidak berani melawan hukum alam (dalam kasus anak tersebut pada kehidupan lampaunya telah melakukan dosa berat, sehingga ditakdirkan harus mati muda).

Kesimpulannya, sesungguhnya praktek Kwepang bila mendapat saran konsultan yang otentik/akurat hanya ada efek positifnya, namun bila hanya karena terlalu percaya kepada omongan dewa/paranormal (hanya berdasarkan penglihatan/penerawangan, bukan dasar pengetahuan ba zi/zi wei dou shu yang standar) menjadi bersifat mistis dan tidak rasional.

================================================================================
Agar mendapatkan ilustrasi penjelasan yang lebih detail sehingga mendapatkan kajian logis, berikut ini penulis muat dan komentari (dengan inisial Robert Yang/RY)

petikan dari buku kesaksian dan misteri
PERTOBATAN MANTAN PERAMAL DAN HONGSUI harun Yusuf, keluaran metanoia

kwe pang” atau “khe fang” adalah salah satu tradisi kepercayaan orang China, menyangkut urusan penyerahan anak kepada orang ke tiga.

RY : sebagaimana definisi diatas praktek yang asli tidak menyangkut penyerahan pengasuhan anak ke orang ketiga, kemungkinan karena minimnya pengetahuan orang tua serta terlalu mempercayai orang pintar/dukun feng shui/kwa mia, ada yang mempraktekkan seperti saran demikian

menurut kepercayaan mereka anak yang lahir belum tentu berjodoh atau cocok dengan orangtuanya. dalam bahasa mandarin disebut “xiang zhong” atau “ciong” hal ini dipercaya menyebabkan seorang anak sakit-sakitan, nasib masa depan yang buruk dan sebagainya. juga berdampak kepada keluarga yang melahirkannya, seperti usaha atau ekonomi keluarga menjadi buruk, malapetaka, kematian, penyakit, perceraian dan segala kejadian “sial” jika ciong ringan, maka anak tersebut harus menjadi anak angkat orang lain, orang lain dipanggil papa dan mama.
jika ciong berat, maka anak tersebut harus diserahkan kepada salah satu dewa atau dewi untuk menjadi anaknya melalui suatu upacara spiritual.

RY : Ini adalah kepercayaan yang bersifat mistis, bukan murni pembacaan analisis nasib berdasarkan ilmu Ba Zi/Zi Wei Dou Shu, yang benar ada ketidakseimbangan lima elemen sang anak di usia muda, yang menyebabkan buruknya kesehatan atau potensi kecelakaan atau meninggal.

pada umumnya, untuk menentukan seorang anak perlu di kwepang atau tidak, para orangtua menanyakan kepada “orang pintar” atau paranormal atau kepada peramal yang disebut tukang/ahli “kwa mia”.

tujuan mereka melakukan ini adalah dengan maksud menolong dan membantu nasib para orang tua.

RY : Sama dengan diatas, aspek mistis dari minimnya pemahaman orang tua tentang Ilmu Metafisika Tiongkok. Namun tujuan orang tua adalah lebih menolong anaknya, bukan demi dirinya (bagi masyarakat Tionghoa yang menjalankan budaya ajaran Kong Fu Zi, anak adalah segala-galanya, melebihi nyawanya sekalipun;  Ini adalah pernyataan yang bersifat pelintiran atau kesalahpahaman???)

bagaimana dari sudut pandang ajaran Kristus?
———————————————————
Quote
Mazmur 127:3 Sesungguhnya, anak-anak lelaki adalah milik pusaka dari pada TUHAN, dan buah kandungan adalah suatu upah.
semua orang mengakui kebenaran firman di atas, anak adalah anugrah dan titipan TUhan.

RY : Ayat Mazmur ini adalah diskriminatif, tidak mencerminkan persamaan gender dan melecehkan perempuan, bagaimana dengan anak perempuan yang di Kwepang??? Hal kedua : orang tua juga pernah menjadi anak-anak, lalu apakah orang tuanya juga bukan milik pusaka Tuhan, menurut analogi diatas??? Ini adalah masalah keyakinan dogmatik dan permainan pikiran yang bukan kebenaran universal, karena keyakinan agama lain di luar Kristen, tidak demikian.

pada jaman dahulu kala, sepasang suami-istri yang belum mempunyai anak dianggap belum mendapat restu dari Yang Maha Kuasa. dengan mendapat anak, kebahagiaan sebuah keluarga menjadi lengkap.
tetapi, apa yang baik dan benar bagi manusia diambil dan dirusak oleh iblis melalui berbagai hal, termasuk dengan cara mencuri dengan dalil “untuk kebaikan”.

RY : Kiranya penjelasan praktek Kwepang sebagaimana saran solusi otentik praktisi Ba Zi/Zi Wei tidak ada hubungan dengan pencurian sang anak tetap bersama orang tua. Pada orang tua yang religious anak justru diajarkan menjalankan keyakinan agama yang baik. Istilah pencurian apakah harta benda atau nyawa harus tegas tidak ada ambiguitas, premis dan kesimpulan kalimat diatas adalah imajinasi yang tidak ada logikanya sama sekali.

Quote
Yohanes 10:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. melalui tradisi dan kepercayaan kwe pang, iblis menghasut manusia untuk melakukan DOSA BESAR.

RY : Solusi Kwepang yang baik justru menyelamatkan anak dari bencana, dan menambal keberuntungan sang anak sehingga memberikan landasan masa depan yang cemerlang.
Sang anak tetap tinggal, penuh bakti dan berbahagia dengan orang tua.
Kemungkinan pemahaman Kwepang versi Harun Yusuf & sama dengan praktek pedukunan feng shui yang memang banyak menggunakan kekuatan dunia asura/iblis.

PEMISAHAN KASIH DAN PENYANGKALAN
kepercayaan kweepang adalah sarana iblis untuk memisahkan kasih antara orang tua dan anak. kwepang mengajarkan orangtua untuk tidak mengakui anak dan anak tidak mengakui orang tua. akibatnya adalah hilangnya rasa hormat dan timbulnya penolakan dan kebencian secara tidak sadar (secara roh).

RY : sekali lagi kalimat diatas adalah pemutarbalikan fakta dan mencerminkan dangkalnya pengetahuan sang penulis terhadap praktek kwepang yang otentik pengetahuan metafisika Tiongkok.

DOSA menolak Tuhan.
seorang anak yang lahir mendatangkan sukacita bagi orangtuanya, tetapi iblis menghasut bahwa pemberian Tuhan itu adalah pembawa malapetaka dan sial.
dengan upacara kwepang, orangtua secara resmi menolak anak, anugrah TUhan. sehingga manusia berdosa kepada TUHAN.

RY : Sebagai manusia yang berakal dan berhati nurani, akan percaya bila tidak membunuh, merugikan orang lain, menolong orang lain, tidak menjelek-jelekkan agama/kepercayaan orang lain, tidak memfitnah, tidak berzinah, menipu uang orang lain, berbakti kepada orang tua dan leluhur, mendidik dan membesarkan anak dengan baik, pastilah tidak berbuat dosa yang menyebabkan masuk neraka. tidak memerlukan kepercayaan dogmatik dengan bahasa mengambang yang tidak logis.

DOSA fitnah kepada anak sendiri
jika pemasukan dan keuangan orangtua naik, anak disebut anak membawa hoki
jika jika pemasukan dan keuangan orangtua tidak naik tetapi turun, orangtua akan stress dan anak disebut anak membawa sial
padahal dengan lahirnya seorang anak, kita menambahkan kebahagiaan, dan sekaligus otomatis menambah beban hidup.tidak ada hubungan dengan cioang.
keuangan keluarga naik atau turun bukan karena anak membawa hoki atau sial, tetapi karena cara orangtua menghadapi kehidupan. jika orangtua mau bekerja lebih keras dan tekun, otomatis pemasukan dan keuangan naik. tetapi jika tidak tentu akan menurun karena bertambahnya pengeluaran.

seorang bayi yang belum bisa berjalan tidak akan bisa membuat orangtua bangkrut, yang sebenarnya karena kesalahan orangtua dalam mengambil keputusan.
seorang bayi tidak mungkin mendorong kakeknya di kamar mandi sampai lumpuh, yang sebenarnya adalah kecerobohan kakek sendiri. penyakit timbul bukan karena lahirnya seorang anak, tetapi karena kita sendiri yang kurang menjaga kesehatan.

kita semua sudah mendengar 10 perintah TUHAN
Quote
Keluaran 20:16 Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu. kwepang memfitnah anak sendiri sebagai penyebab berbagai kesialan.

RY: Penulis percaya saran yang dilakukan praktisi otentik bila pembacaan nasib tepat dan maksud kasih sayang orang tua untuk menyelamatkan anaknya lewat Kwepang adalah bukan fitnah, kecuali praktek sembarangan yang dilakukan pedukunan feng shui atau kwa mia berpengetahuan dangkal.

—————————————————————-
dengan kwepang manusia telah dengan sukarela dan resmi mengorbankan anaknya sendiri. kepada iblis
Quote
Ulangan  18:10 Di antaramu janganlah didapati seorang pun yang mempersembahkan anaknya laki-laki atau anaknya perempuan sebagai korban dalam api, ataupun seorang yang menjadi petenung, seorang peramal, seorang penelaah, seorang penyihir, dan juga ada tertulis bahwa Tuhan menempatkan malaikat untuk melindungi anak kecil.
Quote
matius 18:10 Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaikat mereka di sorga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di sorga.

KESIMPULAN

jangan pernah di kwepang .jika sudah terlanjur,  hanya ada 1 jalan untuk menebus anak itu kembali.
yaitu dengan datang kepada Yesus kristus, bertobat dan menebus kembali anak itu dengan darah Yesus Kristus.

RY : Penulis percaya inti semua ajaran agama yang mengajarkan manusia untuk berbuat baik dan takut berbuat dosa adalah baik, juga hati nurani adalah yang paling benar dan mendekati kebenaran universal.

Contoh-contoh kebenaran universal dan bukan kebenaran universal.

  • Bila hati nurani baik, dilingkungan semua orang jahatpun tidak akan terpengaruh, sebaliknya bila hati penuh dengki, dilingkungan semua orang dengan kebaikanpun si orang jahat tidak akan menjadi baik.
  • Ajaran Yesus yang mengajarkan cinta kasih, mengajarkan manusia untuk takut berbuat dosa, mengikuti norma-norma hukum yang adil, menjalankan ibadah agama, adalah sesuai dengan hati nurani, sama dengan semua agama lain di dunia, sesuai dengan kebenaran universal
  • Namun tidak ada universalisme agama, ada agama yang lebih ketat aturannya, ada agama yang lebih interpretatif dan memberi motivasi, ada agama yang menyembah banyak dewa, ada agama yang para pendeta nya pasif karena menganut filosofi tidak memaksakan keyakinan seseorang (hubungan jodoh/karma), ada agama yang pendeta nya agresif, sehingga terkesan menonjolkan agamanya yang paling benar, ada agama yang kitab suci nya berisi kalimat-kalimat yang multi-interpretatif dimana sebagian mengandung hal yang bertentangan dengan hati nurani, ada agama yang kitab suci nya sesuai dengan hati nurani. Ini adalah kebenaran universal. Namun meskipun ada yang tidak sempurna umatnya tidak perlu pindah agama, yang penting umat hanya perlu mengadopsi ajaran yang sesuai hati nurani. Dalam setiap agama selalu ada umatnya yang sebagian berbuat sesuai hati nurani, ada juga yang berbuat tidak sesuai hati nurani.
  • Setiap orang pasti akan mengalami kelahiran, dewasa, sakit dan kematian, ini adalah kebenaran universal.
  • Saat kematian, meski agamanya berbeda-beda, pasti orang yang banyak berbuat dosa, yang hatinya tidak tenang, begitu meninggal seketika badan menjadi kaku dingin, sebaliknya orang yang rajin sembahyang, tidak berbuat jahat, hatinya damai, begitu meninggal badannya masih lembut dan tidak dingin.
  • Tuhan digambarkan sebagai Maha Pencipta, Maha Esa, Maha Tahu, Maha Kuasa, Maha Adil, Maha Pemurah dan Pengasih, Tuan  Sejarah, sebagaimana dapat dikutip ayat berikut : Tuhan itu adil dalam segala-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya (Mzm.145.17), Yesus menganggap Tuhan sebagai“yang menerbitkan matahari bagi orang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang benar dan orang yang tidak benar”(Mat.5:45), member makan kepada burung-burung di langit (Mat 6:26), “baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih danorang-orang jahat” (Luk.6:35) Tuhan adalah murah hati (Luk.6:36), Sesungguhnya, semua ini telah kuperhatikan, semua ini telah kuperiksa, yakni orang-orang yang benar dan orang-orang yang berkhidmat dan perbuatan-perbuatan mereka, baik kasih maupun kebencian, ada di tangan Allah; manusia tidak mengetahui apapun yang dialaminya (Mzm.44:22).  Inti ayat ini adalah Tuhan mengetahui apa yang tersembunyi dalam pikiran manusia. Ia mengetahui pula apa yang telah, sedang, dan akan terjadi, atau dengan kata lain segala fenomena di alam semesta ini berada dalam cakupan pengetahuan Tuhan) .

namun ternyata Isi Alkitab tidak sesuai dengan kebenaran ini seperti :

  1. Tuhan dikatakan pernah menyesal telah menciptakan manusia : ‘ Ketika dilihat Tuhan, bahwa segala kecenderungan hatinya selalumembuahkan kejahatan semata-mata, maka menyesallah Tuhan. Bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya (Kej.6:5-6). Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah karena malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka. Dan Ia pun tidak jadi melakukannya (Yun.3:10) Pertanyaannya : Bila Tuhan maha mengetahui, mestinya Ia mengetahui segala sesuatu yang akan terjadi, sehingga tak akan menyesalatas malapetaka yang telah dirancang-Nya sendiri.; Allah menguji Ketakutan dan Kepatuhan Abraham dengan mengorbankan Iskak,seharusnya Allah tidak perlu menguji karena sudah bisa membaca pikiran Abraham. Bandingkan banyak orang di jaman sekarang yang bisa membaca pikiran orang, para leluhur Feng Shui sampai pewaris sekarang : tahudengan jelas kesetiaan calon murid; Tuhan berjanji untuk membawa Yusuf kembali dengan selamat dari Tanah Mesir (Kej.46:4) tapiTuhan tidak menepati janjinya sehingga Yusuf meninggal di Mesir (Kej.50:22,26). Apakah Tuhan menjadi pelupa??; Para nabi pada Perjanjian lama seperti Yesaya, Yehezkiel, dan Daniel menubuatkan sesuatu yang tidakpernah terjadi. Misalnya Yes.19:5 meramalkan bahwa air Sungai Nil akan kering, kenyataannya sampai sekarang Sungai Nil masihmenjadi berair, Tirus diramalkan oleh Yehezkiel akan dihancurkan oleh Tuhan, tapi tidak terjadi. Yehezkiel meramalkan bahwa sejarah Mesir akan mengalami 40 tahun tanpa manusia dan hewan (Yeh.29:11-12), tapi hal ini tidak pernah terjadi (Yeh.26:7-20); Yesus meramalkan Kerajaan Allah sudah dekat (Luk.21:31), bahkan menjanjikan Kerajaan Allah akan datang dengan kuasa sebelum beberapa diantara orang yang hadir pada waktu itu meninggal dunia (Mrk. 9:1), tapi Kerajaan Allah belum datang setelah mereka meninggal, bahkan hingga 2009 ini; Raja Zedekia dijanjikan Tuhan bahwa ia akan wafat dengan damai di negerinya sendiri, namun kebalikannya ia menjumpai kematian tragis di negeri asing.
  2. Tuhan Maha Pencipta : Menurut doktrin Kristriani, telah dikatakan bahwa Iblis adalah malaikat yang memberontak terhadap Allah, lalu jikalau para malaikat tersebut pada mulanya adalah kudus, bagaimana bisa timbul keinginan malaikat untuk memberontak?, demikian pula sekiranya Allah sebelumnya telah mengetahui bahwa kita kelak akan jatuh ke dalam dosa, mengapa Ia masih juga menciptakan manusia? Jikalau Allah tahu bahwa kita akan berdosa namun tidak dapat menghentikannya, maka itu berarti Allah tidak mahakuasa dan tidak berdaulat. Apabila ia dapat menghentikannya tetapi lebih memilih untuk tidak menghentikannya, maka Allah bukanlah Allah yang maha pengasih dan murah hati.
  3. Tuhan Maha Adil : Tuhan melempari mereka dengan batu-batu besar dari langit, sampai ke Azeka, sehingga mereka mati. Yang mati kena hujan batu itu (dari Tuhan) adalah lebih banyak  dari yang dibunuh orang Israel  dengan pedang (Yos.10:11) ayat diatas menggambarkan keberpihakan Tuhan pada orang Israel melawan orang Israel; Bil.31:2,”Lakukanlah  pembalasan orang Israel kepada orang Midian;kemudian engkau akan dikumpulkan kepada kaum leluhurmu’, ;merekapun membunuh juga raja-raja Midian, yakni Ewi, Rekem, Zur, Hur dan Reb kelima raja Midian, juga Bileam bin Beor dibunuh mereka dengan pedang. Kemudian Israel menawan perempuan-perempuan Midian dan anak-anak mereka , juga segala hewan, segala ternak dan segenap kekayaan mereka dijarah, dan segala kota kediaman serta segala tempat perkemahan mereka dibakar. (Bil.31:8-10)

Patut dipertanyakan : Bila semua bangsa itu asalnya ciptaan Tuhan, mengapa Tuhan bersikap tidak adil, membela bangsa Israel memerangi bangsa lain, bukankah harusnya Tuhan dengan kemahakuasaan bisa mencegah memediasi peperangan untuk menghindari pembunuhan, perampasan, pembakaran tempat tinggal, mengapa Tuhan juga dapat dikatakan demikian kejam membiarkan terjadinya banjir darah????

KESIMPULAN : Ini adalah kutipan beberapa ayat dalam Alkitab yang tidak mencerminkan keadilan, ke maha tahuan, cinta kasih, zat yang maha lainnya dari Tuhan, yang harusnya sesuai yang dinyatakan Maha Esa/Pencipta/Adil/Mengetahui/Mengasih dan lain-lain – bisa mencegah banyak hal-hal buruk yang menimpa dan dilakukan manusia, untuk menunjukkan bahwa Alkitab tidak sempurna (karena karangan manusia berupa kanonisasi ratusan kitab yang semuanya mengaku paling otentik Firman Tuhan, oleh para Bapa Gereja tahun 397 lewat pemungutan suara, sehingga membentuk daftar 27 Kitab Perjanjian Lama dan 45 Kitab Perjanjian Baru).

Karenanya selidiki dulu bila ada ayat dalam  kitab yang terlalu dogmatik, hanya berdasarkan keimanan namun bertentangan dengan hati nurani, science/kebenaran universal, makna kata Maha Esa, Adil, Maha Tahu, Pencipta, Pengasih dan sebagainya, sebelum meyakini sebagai kebenaran mutlak dari Tuhan, yang kemungkinan besar hanya karangan manusia yang tidak sempurna.

Referensi yang penulis ambil adalah berasal dari buku :

  1. Kajian Tematis Agama Kristen dan Agama Buddha, Edisi Kedua; Djoko Mulyono, Petrus Santoso, Kristiyanto Liman Freepress Publisher 2009.
  2. http://ratnakumara.wordpress.com

ZHI SHA/CI SWAK/KIAS/TOLAK BALA

Pemakaian istilah ini, mempunyai 2 (dua), makna penggunaan, yakni :

  1. Feng Shui : untuk menetralkan atau mengurangi efek buruk dari Panah Beracun/Sha Qi dari lingkungan sekitar rumah, seperti adanya jalan tusuk sate, sudut tajam rumah tetangga, papan nama, bangunan tinggi, rumah duka/kuburan dan lain-lain di depan rumah, dengan memasang kaca Ba Gua, Cermin, Qi Lin (Singa Batu), tanaman penyekat, Hu (Talisman) dan lain-lain.
  2. Analisis Nasib Ba Zi/Zi Wei Dou Shu : umumnya saat perputaran tahun buruk singgah dengan Shio (12 Zodiak seseorang), seperti terjadi Ciong/Clash tahun dengan Shio seseorang, contoh tahun 2010 tahun Macan akan Ciong dengan orang Shio Monyet (kelahiran 2004, 1992, 1980, 1968, 1956, 1944), Tahun Tai Sui, contoh tahun 2010 terkena orang Shio Macan (kelahiran 1998, 1986, 1974, 1962, 1950, 1938), Tahun Wu Gui (Lima Hantu), contoh tahun 2010 terkena orang Shio Anjing (kelahiran tahun 2006, 1994, 1982, 1970, 1958 dan 1946), Tahun Tian Gou (Anjing Langit), contoh tahun 2010 terkena orang shio Naga (kelahiran tahun 2000, 1988, 1976, 1964, 1952, 1940).

Untuk point 1, umumnya sudah cukup banyak dibahas buku feng shui yang beredar di pasaran, jadi tidak akan dibahas lebih lanjut.

Sebagaimana halnya Kwepang/Guo Fang/Gei Fang, Feng Shui, Upacara Memperoleh Berkah, dan Ganti Nama, praktek Ciswak/Tolak Bala adalah sebagai Remedi atau saran rekomendasi berdasarkan hasil analisis Nasib/Ba Zi/Zi Wei. Dimana diibaratkan Analisis Nasib adalah diagnosis penyakit oleh dokter, kelima hal tersebut diatas adalah remedy/resep/obatnya.

Ciswak/Tolak Bala

Ciswak/Tolak Bala yang sering dipraktekkan masyarakat Tionghoa ke Kelenteng/Wihara setiap awal tahun baru Imlek umumnya
berpatokan pada tahun Kelahiran.
Sebenarnya menghitung potensi bencana/bahaya berpatokan pada tahun Kelahiran tidaklah sangat akurat, lebih bersifat untung-untungan, terkadang betul, terkadang salah; yang lebih pasti kebenarannya adalah berdasarkan analisis Nasib yang lengkap tahun, bulan, hari dan jam kelahiran, itupun bila mendapatkan konsultan yang benar-benar menguasai ilmunya dengan baik.

Namun karena sudah menjadi tradisi yang turun temurun, masyarakat Tionghoa yang mempercayai praktek ini tetap mengikutinya berdasarkan Tabel Shio yang harus menjalaninya dari pihak Kelenteng/Wihara terlepas benar salahnya, dengan pertimbangan ongkosnya murah (cukup datang/diwakilkan dan biaya sukarela + persembahan buah-buahnya dan kue secukupnya), serta secara psikologis merasa akan aman dari bencana atau mendapat bencana yang lebih ringan karena sudah di Ciswak.

Selain yang dengan ongkos murah meriah lewat Kelenteng/Wihara, ada juga yang ingin service premium dengan mendatangi pedukunan Feng Shui/Kwa Mia seraya membaca analisis nasib tahunannya.
Nah, disinilah banyak terjadi potensi penipuan oleh praktisi yang mengambil kesempatan, dengan menakut-nakuti sang klien tentang potensi bencana yang ada, namun menawarkan solusi upacara Ciswak untuk menolak Bala. Umumnya mereka meminta biaya sukarela/angpao namun persyaratan bahan-bahan persembahan yang mahal.

Adapun ritualnya hampir sama dengan Upacara Memperoleh Berkah, bedanya yang satu bertujuan untuk mengurangi/menghapus bencana, satunya menambal keberuntungan.
Yang agak tidak berkenan oleh penganut Budha adalah penggunaan Darah Binatang hidup (ayam) sebagai persembahan. Bagian ini sering diasosiasikan mengorbankan makhluk hidup untuk pengganti keselamatan sang klien.

Penulis sendiri, belum pernah merekomendasikan Ciswak ke klien, namun lebih memanfaatkan metode Upacara Memperoleh Berkah yang juga secara tidak langsung berfungsi sebagai menghindari hal-hal buruk, bagi klien Feng Shui sesuai ajaran Guru untuk lebih memberikan perubahan manfaat yang lebih cepat.

HU/MANTRA/TALISMAN

Seperti halnya praktek Kwepang/Guo Fang/Gei Fang, Upacara Memperoleh Berkah, Ciswak/Zhi Sha, Kwamia/membaca nasib, mendengar istilah HU/Mantra/Talisman, sebagian orang yang fanatik dengan agamanya akan condong memandang ke sisi negatif, yakni menggunakan Roh atau Kuasa Kegelapan. Karena yang menonjol adalah dipraktekkan golongan PEDUKUNAN FENG SHUI, Cenayang/Lau Ya/Lok Thung/Medium.

Sebagaimana telah dijelaskan segmen-segmen terdahulu diatas, pada dasarnya ilmu pengetahuan apa saja adalah netral, yang membuat stigma baik atau buruk, positif atau negatif adalah orangnya atau praktisi nya.

HU/Mantra/Talisman adalah Simbol dan bahasa yang dipakai manusia untuk berkomunikasi dengan dewa, roh dan hantu, yakni memohon titah dari dewa dan memerintahkan hantu dan roh

Sebenarnya praktek ini bukan hanya monopoli budaya Tionghoa/kaum Taoist, banyak praktek di berbagai Negara ataupun keagamaan mempunyai doa-doa dan mantra tertentu untuk berkomunikasi dengan dewa atau Tuhan nya.
Hanya saja model ini disebut Mantra lisan, yang energy/kekuatannya habis begitu selesai terucap.

Sedangkan HU dalam bentuk tertulis, memiliki simpanan energy/kekuatan yang mampu bertahan lebih lama.

Selain HU dari aliran Taoist/Budaya Tionghoa, praktek yang sejenis diantaranya adalah Aliran Budha/non Budhist di Thailand yang dikenal dengan Kattan, HU Aliran Budha Tibet, atau di Islam dikenal dengan Izim (tulisan ayat tertentu al-quran dalam kertas yang diisi doa oleh Kiai), terkadang juga ayat-ayat kaligrafi al-qur’an tertentu yang biasa di bingkai juga mempunyai kekuatan yang bermanfaat, apalagi di pajang di lokasi yang spesifik menurut kalkulasi feng shui.

Dalam hal membantu klien Muslim penulis, banyak merekomendasikan penggunaan kaligrafi qur’an diatas untuk menambah manfaat.

Sistem HU Taoist adalah jenis mantra yang kuat dan potensial di dunia. Karena ditulis dengan symbol, bahasa, mantra pengucapan, ritual, kekuatan batin sang penulis yang sangat terlatih untuk penggunaan yang sangat spesifik. Pada tingkat tertinggi bisa dipakai seumur hidup, untuk memudahkan transaksi bisnis, memenangkan perkara hukum, perlindungan diri dan sebagainya. HU demikian penyelesaiannya memerlukan waktu yang lama baru bisa dipergunakan.

Sebagaimana Ahli feng shui otentik tingkat tinggi yang sulit dijumpai/dikenali oleh orang awam biasa, demikian pula ahli HU/Taoist demikian umumnya tidak dikenali orang awam, karena pencapaian tingkat tinggi yang membuat mereka sangat rendah hati/ego nya sudah sedemikian tipis atau hilang. Konon menurut para senior, Umumnya para praktisi demikian setelah meninggal akan menjadi dewa/masuk surga

Corak Tulisan

Dari corak tulisan HU di bagi dua jenis :

  1. Tidak ada pola tulisan/berupa goresan, simbol atau karakter yang tidak ada arti HU ini biasanya ditulis oleh orang yang Lo Thung/Lau Ya, yang dirasuki oleh dewa tingkat rendah/atau juga dikenal semi god demi god(Penghuni Alam Asura golongan baik). Biasanya dewa jenis ini pada Lau Ya nya suka mengaku sebagai Guan Gong, Dewi Guan Yin, Raja Monyet, dan sebagainya, tentunya bagi penguasa wilayah tertentu, mereka tetap dengan jati asli seperti Dewa Gunung xxx, Dewa Laut xxx, Dewa Sungai xxx, Dewa Wilayah xxx dan sebagainya. Umumnya kekuatan HU yang ditulis para Lauya/Lo Thung powernya tidak bertahan lama (dibawah 1 bulan)
  2. Ada Pola tulisan, berupa Kepala, Badan, Kaki dan Perintah (berupa huruf Gang/Biduk Utara, 28 konstelasi, sumur, ekor tikus dan sebagainya). HU ini umumnya ditulis oleh praktisi Taoist/ahli Feng Shui Otentik dan Intuitif, ahli feng shui Pedukunan Feng Shui, Fa Shi (ahli upacara), Lauya dengan tingkat yang lebih tinggi. Bila para praktisi ini mendapat transmisi dari Gurunya, adalah masuk golongan Otentik dan biasanya HU yang dihasilkan sangat kuat dan bertahan lama (1-2 tahun). Meskipun demikian tidaklah menjadi jaminan setiap HU yang demikian pasti ada powernya, karena banyaknya praktisi palsu (pandai menulis tetapi tidak ada power karena tidak mendapat transmisidan pengajaran yang benar dari sang guru).

PEMBUAT HU

Berdasarkan image yang tercipta di masyarakat, umumnya orang hanya tahu bahwa HU biasa didapat di Kelenteng, atau tempat orang Lok Thung/Lauya, serta satunya lagi Taoist atau orang awam yang dikenal sudah YIN-YANG (tidak perlu harus kerasukan roh untuk menulis HU, namun sudah tembus alam roh dan alam manusia, atau istilah lainnya paranormal). Sebenarnya selain yang tersebut diatas Praktisi Feng Shui Otentik dan sebagian Praktisi Ba Zi/Zi Wei juga menguasai penulisan HU ini, namun karena mereka tidak melayani umum atau obral HU, maka jarang dikenal.

Demikian pula HU yang mereka tulis hanya untuk keperluan klien feng shui atau Ba Zi /Zi Wei mereka saja.

MANFAAT HU

  • Untuk perlindungan terhadap gangguan roh jahat
  • Untuk kelancaran melahirkan (di jaman sekarang orang lebih cenderung operasi Caesar bila kesulitan melahirkan anak)
  • Untuk membantu orang buta agar memperoleh penglihatan
  • Untuk mendatangkan rejeki
  • Untuk mendapatkan jodoh
  • Untuk menyembuhkan berbagai penyakit dan sakit (jaman sekarang lebih bagus memakai jasa dokter)
  • Untuk mengeluarkan duri yang tersumbat di tenggorokan
  • Untuk perlindungan diri
  • Untuk mengundang mahadewa, dewa
  • Untuk melawan santet, sihir (umumnya ahli Mao San sangat potent)
  • Untuk sukses akademik, ujian sekolah, interview kerja
  • Untuk keharmonisan hubungan keluarga
  • Untuk melawan Sha Qi/panah beracun dari lingkungan ke rumah
  • Untuk meredakan pendarahan
  • Dan lain-lain keperluan spesifik.

BENARKAH MENGGUNAKAN HU/MANTRA akan MASUK NERAKA karena BERHUBUNGAN DENGAN DUNIA KEGELAPAN

Dari penjelasan diatas ada 4 point

  1. HU/Mantra dari bentuk yang paling sederhana sudah ada dalam berbagai agama, bangsa dan tradisi
  2. HU/Mantra dalam budaya Tionghoa asalnya dari Tradisi Taoist
  3. Ahli HU awam (ahli feng shui, Ba Zi, I-Ching) umumnya sangat selektif dalam membuat HU, dan HU yang diberikan benar-benar bermanfaat untuk menambal keberuntungan, sedangkan Lauya/Lok Thung, tidak semuanya mampu membuat HU yang bermanfaat, karena tidak selektif dan bersifat massal, selain level kekuatan HU tergantung roh dewa/spirit yang merasuki tubuhnya.
  4. Para Taoist selain pembedaan moral, alirannya juga terbagi aliran lurus dan aliran sesat (contoh aliran Mao Shan banyak diasosiasikan negatif, pada sebenarnya aliran Mao Shan sendiri terpecah dua aliran :
  • aliran baju pengemis (aliran murni pewaris Mao Shan yang mempraktekkan hidup sebagai pertapa, menolong orang dengan tujuan baik, tidak menyimpan harta, hidup miskin, tidak menolong orang jahat), aliran ini biasanya muncul sebagai ahli feng shui yang menolong orang tanpa biaya (angpao sukarela) dan sangat sukses dengan HU nya karena power spiritualnya sangat tinggi.
  • Aliran baju bersih (aliran ini yang sering dikenal umum), juga dibagi dua yang memegang kode etik dan tidak memegang kode etik, kalau yang karakter tidak etikal, banyak menggunakan power dari asura untuk membantu klien demi mendapatkan penghasilan dan kekayaan, sembarangan membuat HU untuk tujuan pengasihan, pelet, dan sebagainya.

Dari keempat point diatas, secara sederhana HU yang ditulis bisa dikelompokkan dua, yakni Aliran putih/dewa dan aliran hitam/dunia kegelapan

Aliran putih tidak ada resiko bila dilakukan dengan benar, artinya manfaat yang didapat bila sesuai aturan hukum karma/hukum aksi – reaksi (bukan pemberian gratis), manfaat yang didapat bersifat dingin atau menetap.

Aliran hitam/dunia kegelapan manfaat yang didapat bersifat panas, yakni cepat datang dan cepat pergi serta memakan karma baik bila sang klien kurang berjiwa sosial, selain itu tidak ada aspek negatif lainnya selama bersifat transaksional (ada barang ada harga), artinya meskipun praktisinya menggunakan kekuatan aliran hitam tidaklah memastikan bahwa seseorang pasti akan masuk neraka, karena kekuatan ini bertujuan juga menolong manusia agar “mereka mendapat pahala” bisa dilahirkan kembali di dunia manusia atau dilahirkan ke tingkat yang lebih tinggi dari kehidupan sebelumnya.

Perkara masuk surga dan neraka tidaklah hanya ditentukan dari aspek ini.

Namun bila orang ingin mendapatkan kemakmuran, kekayaan, pasangan, kesaktian dengan cara melakukan perjanjian dengan alam Asura/Iblis, maka ada kemungkinan setelah meninggal rohnya akan dibawa untuk menjadi pengikut mereka.

BA ZI /ZI WEI DOU SHU

Merupakan dua sistem pengetahuan untuk membaca aspek langit manusia. Hasil pembacaan berupa peta nasib manusia sejak lahir sampai meninggal, dari berbagai aspek kehidupan manusia seperti kecerdasan akademik, mampu tidaknya melanjutkan ke sekolah tinggi, karakter, hubungan perkawinan, jumlah istri, jumlah anak, jumlah harta kekayaan, lebih ideal berbisnis atau menjadi pegawai/pejabat, kesehatan organ tubuh yang sesuai dengan elemen seperti jantung, kepala , organ perut, organ sex, dan lain-lain, kecenderungan mendapat kecelakaan, ditipu orang, selalu mendapat pertolongan di saat kritis, umur usia hidup, dan sebagainya.

Ba Zi atau Peh Ji/Delapan Karakter/Empat Tiang adalah ilmu untuk membaca peta nasib melalui analisis tahun, bulan, hari dan jam kelahiran secara lengkap, berdasarkan hubungan interaksi lima elemen, yakni kayu, api, tanah, logam, air dari empat periode musim (Semi, Panas, Gugur dan Dingin) dengan mendasarkan pada kalender Matahari/Solar Calender/Yang Li.

Zi Wei Dou Shu/Ramalan Bintang Ungu adalah ilmu untuk membaca peta nasib melalui analisis tahun, bulan, hari dan jam kelahiran secara lengkap, yang diterjemahkan sebagai bintang-bintang dewa dan pembunuh, dan interaksinya dengan dua belas istana (Kehidupan, Saudara, Pasangan, Hidup, Anak, Rejeki, Penyakit, Perpindahan, Teman, Karir, Ladang, Keberuntungan, Orang Tua), dengan mendasarkan pada penggunaan Kalender Bulan//Lunar Calendar/Yin Li

Kedua system ini sama-sama sangat akurat dalam membaca peta nasib seseorang, ditangan praktisi yang menguasai dengan baik.

Selain kedua system tersebut diatas, sebenarnya, Budaya Tionghoa masih memiliki tiga system lain yang konon tingkat akurasinya mencapai diatas 90%, yakni Da Liu Ren (6 pasangan batang langit Ren dengan Cabang Bumi), Tie Ban Shen Shu (Perhitungan Plat Besi Sempoa) dan Qi Zheng Si Yu untuk membaca nasib. Namun sedikit sekali yang memahami dengan baik, dan umumnya klien berasal dari masyarakat kelas atas dan para pejabat pemerintah.

Di kalangan agamawan akan menganggap mengingkari yang Maha Kuasa, karena didasarkan pada keyakinan bahwa keberuntungan atau kemalangan nasib manusia sudah ditentukan oleh rencana Yang Maha Kuasa, demikian pula ada pandangan pembacaan nasib dianggap melawan mematahkan semangat bila mengetahui kemalangan akan menimpa ataupun berkeyakinan terlalu berlebihan akan sukses bila mengetahui periode keberuntungan tiba.

Pandangan diatas adalah keliru, karena filosofi Ba Zi /Zi Wei atau aspek langit manusia hanya mencakup 1/3 bagian, sisanya 2/3 ditentukan oleh periode keberuntungan (perjalanan waktu hidup) yang dipengaruh oleh 4 faktor lainnya, yakni : Pendidikan, motivasi/kerja keras, moral kebajikan dan aspek Bumi/Feng Shui.

Inti pembacaan analisis nasib adalah mendapatkan Informasi atas indikator-indikator nasib baik atau buruk untuk pengambilan
keputusan, sehingga dengan mengambil tindakan yang tepat akan lebih memuluskan perjalanan hidupnya.

MANFAAT PEMBACAAN BA ZI/ZI WEI

  • Bagi anak-anak : tahu potensi akademik bisa sekolah tinggi atau tidak, jurusan yang sesuai kemampuannya, kecenderungan berbakti atau pembangkang, bagaimana kesehatannya apakah di usia muda potensi tertimpa kemalangan atau aman sampai usia dewasa.
  • Bagi orang dewasa Wanita : Apakah suami sayang atau kurang sayang, Kapan usia kawin/dapat jodoh, di arah mana mendapatkan jodoh bagi yang sulit jodoh, potensi sendiri perselingkuhan atau suami berselingkuh, potensi perceraian atau harus menjalani berapa kali pernikahan, apakah hidup single atau berumah tangga, suami kaya atau miskin, mengabdi pada suami/ibu rumah tangga saja atau harus bekerja untuk membantu penghidupan atau bisa berbisnis, punya anak berapa ? putra atau putri, berbakti atau tidak berbakti, lebih condong dekat ibu atau ayah, karir yang cocok sesuai elemen, arah/lokasi rumah yang cocok, penyakit dan kapan harus mewaspadai, apakah menikmati kebahagiaan hidup di usia tua, dan lain-lain.
  • Bagi orang dewasa laki-laki : Apakah bisa kaya dan berapa level kekayaannya, apakah menikmati keberuntungan sepanjang masa, atau hanya 10 tahun, atau harus bekerja ekstra keras untuk mendapatkan hasil yang sama dibanding orang lain, lebih cocok karir atau bisnis dan bidang apa yang cocok, boleh partnership atau tidak, kapan kawin?, apakah istri setia dan membawa keberuntungan, ataukah istri tidak setia atau pemboros harta, punya berapa anak? Laki atau perempuan, berbakti atau tidak berbakti,  lebih condong dekat ibu atau ayah, karir yang cocok sesuai elemen, arah/lokasi rumah yang cocok, penyakit dan kapan harus mewaspadai, apakah menikmati kebahagiaan hidup di usia tua apakah bisa beremigrasi ke Negara lain dan belahan dunia mana yang cocok, bila ingin investasi? Mana yang cocok antara tabungan, properti, saham, apakah ada potensi ditipu orang, apakah mudah mendapatkan tuan penolong dalam kesulitan, dan lain-lain

PENGAMBILAN KEPUTUSAN BA ZI

  • Pilihan tindakan dalam control sendiri : seperti berkarir daripada bisnis sendiri, mengandalkan ibu sebagai tuan penolong, harus  cepat dan tegas mengambil keputusan, harus mengalah atau ngotot dalam berhadapan dengan orang, mencari jodoh atau bantuan dengan orang shio …., dalam lain-lain sesuai tesis diatas.
  • Pilihan tindakan menambal keberuntungan dengan bantuan ahli metafisika : Mencari ahli feng shui untuk feng shui rumah/usaha, meminta hari baik untuk melakukan aktivitas penting (kontrak dagang, pindah rumah, nikah, dan lain-lain), Meminta pilihan nama panggilan baru, Memohon berkah bila keberuntungan hanya pas-pasan, Menggabungkan dengan HU untuk mengubah keberuntungan, Tanya I-Ching untuk pengambilan keputusan jangka pendek, atau tarot bagi yang percaya.

PERAMALAN I-CHING

Beberapa model yang dikenal, di antaranya :

  1. Sing Pui /Puak Pue ( 2 Potongan kayu yang membentuk symbol tai ji) : adalah bentuk yang paling sederhana dari  ramalan I-Ching dengan jawaban berupa Ya dan Tidak
  2. Potongan Bambu bernomor yang di kocok : Jawaban berupa syair-syair, dengan interpretasi para pengurus di Kelenteng atau Wihara
  3. Batok kura-kura dengan koin, atau kura-kura Jin Qian Gui (batok kura-kura berusia ribuan tahun), ini adalah yang paling populer secara komersial
  4. 64 Kartu I-Ching
  5. Kartu Pa Kau/Poker (ada banyak versi jumlah kartu), seperti nomor 3, nomor 5 ini juga sangat populer.

MANFAAT PEMBACAAN I-CHING

Sebenarnya sama dengan Ba Zi/Zi Wei, hanya bedanya, Ba Zi /Zi Wei ada tahapan struktur waktu yang jelas dan sambung- menyambung, Peramalan I-Ching tidak ada pola waktunya, bisa berupa jangka 1 jam, 1 hari, sampai waktu tak terbatas. Peramalan I-Ching ini umumnya paling ekonomis, biayanya biasanya bersifat suka rela.

PENTINGNYA ASPEK SPIRITUAL DALAM I-CHING

Sebagaimana pengetahuan Metafisika lainnya, peramalan I-Ching tidak terlepas dari aspek spiritual selain aspek pengetahuan (dasar
teori yang lengkap).
Untuk peramalan I-Ching, perbandingannya antara 40-45% mengandalkan pengetahuan yang logis, versus 55-60% kemampuan spiritual***.

Contohnya adalah sebagai berikut :

  1. Seorang yang mengaku praktisi I-Ching, ilmu pengetahuannya hanya berasal dari baca buku (bukan ajaran master), sehingga penguasaannya maksimal hanya 60% dari keseluruhan teori yang benar, namun kemampuan spiritualnya mencapai 90% (bisa melihat yang tak tampak, terawangan, berkomunikasi dengan dewa/hantu/Asura), akurasi pembacaan rata-rata mencapai 78% (40% x 60% penguasaan pengetahuan + 60% x90% spiritual). Notes : keakurasian 60% sudah dianggap sangat akurat oleh pengguna pada umumnya.
  2. Seorang yang mengaku praktisi I-Ching, ilmu pengetahuannya warisan benar dari Master, sehingga penguasaannya mencapai 90% dari keseluruhan teori, namun kemampuan spiritualnya hanya 50% (artinya kadang akurat, kadang meleset tergantung, kesucian tingkat penghidupannya), akurasi pembacaan rata-rata mencapai 66%.

Terlihat disini praktisi yang otentik kalah dengan praktisi yang non otentik dalam hal keakuratannya, yakni 66% vs 78%. Namun untuk mencapai dan menjalani kehidupan spiritual yang suci di jaman ini sangat sulit, hanya sedikit yang mempunyai kualifikasi demikian, sehingga mayoritas orang yang sulit mendapatkan pengetahuan otentik 90-100%, cenderung menempuh jalan pintas, dengan menggunakan kekuatan lain, untuk keberhasilan prakteknya.

Sebagai ilustrasi perbandingan : ilmu Feng Shui dan Ba Zi/Zi Wei, perbandingan antara kekuatan spiritual & pengetahuan untuk
keberhasilan :
25% spiritual versus 75% pengetahuan, karenanya praktisi yang tidak mendapat ajaran otentik master, tetap dianggap inferior,
keberhasilan kliennya lebih bersifat kecocokan, yakni bila situasinya sesuai kondisi pengetahuannya akan sukses, bila kondisi klien tidak cocok dengan system pengetahuannya yang dipelajari di buku atau masternya yang mempelajari dari buku akan gagal, bukan karena dasar pengetahuannya yang bagus.

*** kekuatan spiritual dalam pengertian standar, tidak mesti orang yang sudah mencapai kesucian atau punya kesaktian hebat (bila punya kesaktian hebat tentunya lebih bagus sebagai bonus prakteknya), yang dimaksud disini adalah orang yang penghidupannya :

  • Tidak membunuh, menyakiti makhluk lain
  • Mementingkan kejujuran dan komitmen terhadap pelayanan yang dijanjikan.
  • Tidak serakah (harta, sex, nama), artinya uang meskipun penting bagi mereka, namun prinsip moralitas/kode etik aturan perguruan yang lebih diutamakan.
  • Tidak berselingkuh, mencari kehidupan malam
  • Tidak iri dengki, menipu atau bangga diri.
  • Tidak mengkonsumsi narkoba maupun minuman keras yang memabukkan

KESIMPULAN

Untuk mengetahui keberuntungan umumnya bisa dibaca lewat Ba Zi (delapan karakter)/Zi Wei atau pada level lebih tinggi Da Liu Ren, Tie Ban Shen Shu & Qi Cheng Si Yu.

Dari hasil pembacaan Ba Zi/Zi Wei selain aspek action plan untuk saran tindakan yang sulit dikuantifikasi hasilnya, untuk menambal keberuntungan juga bisa memanfaatkan jasa :

  • Upacara Kwepang/Guo Fang/Gei Fang : khusus untuk anak dibawah 12 tahun, yang menghadapi tahun-tahun bahaya
  • Upacara Ciswak : untuk semua umur, khusus tahun itu saja, bila ada potensi membahayakan nyawa, perceraian, ditipu  orang, menghadapi perkara hukum
  • Upacara Memperoleh Berkah : untuk semua umur, khusus tahun itu saja, bila ada potensi membahayakan nyawa, perceraian, ditipu orang, menghadapi perkara hukum, juga untuk menambah tingkat keberuntungan.
  • Ganti nama + Upacara ganti nama : Untuk memperkuat elemen diri
  • Meminta HU spesifik untuk perlindungan diri dan kelancaran bisnis
  • Memakai jasa feng shui untuk memperkuat aspek bumi. Dalam hal ini Feng Shui adalah penambal keberuntungan yang  paling kuat mengubah nasib manusia. Tentunya harus oleh praktisi yang benar-benar punya kemampuan dan  pengetahuan yang diatas standar.

Semoga tulisan ini dapat menambah wawasan atas praktek pengetahuan metafisika Tiongkok kuno untuk menambal keberuntungan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

+ 42 = 48