Semakin banyaknya media yang mengupas tentang studi ilmu Feng Shui maupun orang/lembaga yang mengaku sebagai ahli/master Feng Shui, ternyata tidak membuat masyarakat awam maupun pemerhati Feng Shui menjadi lebih mengerti dan mengenali mana praktisi Feng Shui yang otentik atau setengah otentik, sehingga sulit mencari dan membedakan diantara keduanya. Tulisan ini berusaha memaparkan beberapa inti pokok kenyataan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, meskipun belum sepenuhnya sempurna.
- Ketidaktahuan akibat pengaruh Feng Shui marketing sang master pengajar, yakni bila sang siswa menamatkan kursusnya sampai level mastery, sudah memiliki pengetahuan yang memadai untuk menjadi minimal master praktisi yang baik, padahal sesungguhnya hanya dikategorikan siap belajar/Ru Men atau level tingkat SD saja oleh para otentik master karena pemahaman fundamentalnya lemah.
- Atau dengan berjalannya waktu dan mendapat informasi yang benar, meskipun menyadari bahwa pengetahuan yang didapat masih belum memadai atau tidak dapat menjawab berbagai pertanyaan yang ada dibenak, karena sudah terlanjur klaim sebagai master/master praktisi, pengembalian modal atas investasi belajar yang cukup mahal, atau karena motif ekonomi (bila mengaku ahli feng shui dan promosi yang baik pasti dapat menjaring klien yang terpikat),
- Jalan pintas mencari penghasilan sebagai profesi yang tidak ada entry barrier (hambatan untuk masuk sebagai praktisi) baik regulasi hukum maupun jaminan keberhasilan, karena faktor kesuksesan keberuntungan yang dipengaruhi oleh ketiga aspek : keberuntungan langit (nasib baik/buruk), keberuntungan bumi (feng shui), dan keberuntungan manusia (profesional skill), sehingga tidak perlu ada pertanggungjawaban moral maupun hukum bila terjadi malpraktek.
Adapun sumber pengetahuannya berasal dari buku-buku Feng Shui atau peninggalan para master Feng Shui, namun kelemahannya, kurang komplit karena tidak memuat rahasia aplikasi atas lingkungan eksternal dan formula yang benar dalam rumah (tidak ada Kou Jue/transmisi lisan).
Sehingga dari pembedaan ini dapat diketahui, otentik master adalah ahli feng shui yang siap pakai dan mampu memberikan sukses faktor yang tinggi ke klien, yakni dengan memanipulasi keberuntungan aspek bumi/feng shui bisa meningkatkan keberuntungan (manusia dan harta) meskipun Ba Zi/keberuntungan langit sedang tidak bagus.
Sebaliknya ahli Feng Shui setengah masak/neo otentik hanya memahami logika dari buku feng shui yang bisa dipahami khususnya aspek akademisnya, merasa telah memahami banyak sistim formula feng shui dan aplikasinya sesuai petunjuk/gambar dari buku, sayangnya tidak menguasai aspek kunci aplikasi (Kou Jue)/transmisi lisan yang hanya diturunkan langsung oleh para master, sehingga dapat dikategorikan hanya siap belajar untuk menjadi ahli otentik Feng Shui (bila berjodoh dan energinya link dengan otentik master), namun belum siap untuk menjadi praktisi feng shui yang sukses, karena hasil kerja mereka tidak standar.
Karena mengikuti sistim filosofi Budaya Tiongkok yang demikian, maka pengetahuan asli/otentik feng shui bisa selamat sampai pewaris yang sekarang dari generasi ke generasi, meskipun manual-manual feng shui di sandera pihak Kekaisaran/Kerajaan di Tiongkok jaman dahulu, dan para Masternya diburu untuk dibunuh.
* Ciri-ciri dari model praktek Master Otentik dan Master Neo Otentik, bisa baca, juga di artikel penulis lainnya : Menyingkap misteri praktek ahli feng shui (groups.yahoo.com/group/qualife_fengshui).