Masihkah anda menjalani tradisi ini?, Seberapa penting menurut anda?
Menurut tradisi melangkahi api melambangkan, membersihkan qi yang kotor dengan api kompor serta membawa qi jaya kedalam rumah.
Secara Feng Shui selain diartikan membersihkan Qi badan, juga mengintegrasikan Qi langit (hari baik dan jam spesifik), bumi dan manusia , sehingga terbentuk ikatan Qi baik yang selaras didalam rumah.
Qi demikian akan mudah menarik Qi hidup/positif /keberuntungan kedalam rumah, sebaliknya Qi buruk/negatif/ketidakberuntungan tertolak keluar rumah.
Itulah sebabnya begitu orang pindah rumah baru, meskipun aslinya nilai feng shuinya rendah, penghuni baru rumah umumnya diberkahi keberuntungan keturunan, keuangan, kedudukan, kesehatan, sebaliknya luput dari incaran maling, kesialan, kemalangan.
Tentunya Qi positif tersebut akan makin kuat, bila sebelumnya juga dibarengi dengan tehnik pembersihan Qi rumah yang tepat. Demikian pula konsentrasi Qi baik demikian adalah tidak permanen tergantung pada kekuatan Feng Shui rumah (misalnya daerah jantung naga), tingkatan keharmonisan keluarga (aspek manusia – apakah selalu bertengkar, bersikap negatif atau penuh keharmonisan).
Filosofi Menyalakan Kompor
Kemajuan jaman sekarang dengan penggunaan kompor gas atau listrik yang canggih, tetap tidak bisa menggantikan kompor tanah liat/pembakaran yang memerlukan usaha keras menghidupkan api dan tepat waktu menangkap Qi baik sesuai jam baik yang telah ditentukan.
Ini melambangkan untuk mendapatkan keberuntungan rejeki yang mengalir lancar terus-menerus adalah membutuhkan perencanaan yang baik, kerja keras, badan serta pikiran yang bersih.
Perhatikan upaya menghidupkan api dan memasak air (yang melambangkan sumber rejeki), serta lingkungan diluar sesuai bingkai waktu yang diambil berselang 10-20 menit, mulai dari jam 05.45 sampai saat masuk kantor jam 06.35.