Masih ingat suatu contoh tentang kasus analisis ilmu Flying Star yang penulis posting November 2016 yang lalu (https://www.facebook.com/groups/164932632278/permalink/10154576241172279/), tentang jangan terlalu percaya bahwa apabila membuka pintu dengan Flying Star (bintang terbang 8) atau bintang hadap 8, baik formasi double facing (sepasang bintang saling berhadapan) 8-8 ataupun prosperous facing and sitting (bintang jaya baik hadap maupun gunung) X-8 (bisa bintang 1 sampai 9 diluar bintang 8) pasti akan memberikan keberuntungan Feng Shui yang baik.
Tiga minggu yang lalu klien penulis, seorang profesional, menghubungi kembali, dan memberi tahu bahwa dia tidak mengikuti saran penulis agar tidak memakai bangunan ini, karena tidak enak hati sudah berjanji dengan temannya untuk membantu renovasi, dan diberi fasilitas gratis memakainya.
Ternyata sejak menempati sampai sekarang (8 bulan lebih), tidak ada satupun klien yang dapat, sehingga total kerugian termasuk biaya renovasi hampir satu tangan).
Lihat kembali gambar diartikel tersebut bahwa konfigurasi bintang terbangnya adalah 8-8.
Alasannya lihat kembali penjelasan di artikel, bahwa teori yang diajarkan di kursus atau tertera di buku feng shui flying star memang benar namun cara mempraktekkannya itulah yang sulit di interpretasikan oleh orang jenius sekalipun tanpa bimbingan dari autentik master atau bukunya bagus secara teori/90% benar, tetapi petunjuk praktek atau cara memakainya hanya 10-20% yang dibuka. Itu adalah standar yang sudah umum berlaku bagi para feng shui master yang ingin memperkenalkan dirinya. Karena logikanya seorang feng shui master, feng shui klien fee nya antara $2,000 – 10,000, adalah tidak mungkin membeberkan rahasia pengetahuan yang dengan susah payah dipelajari dan sangat mahal (tidak ada master feng shui yang bodoh yang mau mengajar dengan angpao dibawah 20 x fee feng shui).
Masalahnya masyarakat yang tidak mengerti terpesona dengan label master/grandmaster feng shui pasti bisa membantu keberhasilan kliennya, demikian pula memakai Ilmu Flying Star yang dikatakan potensial.
Contoh lain, 2 tahun lalu seorang klien dari kawasan Sumatera pernah cerita saat kunjungan feng shui, bahwa seorang temannya sangat kasihan, ingin membuka usaha restoran dengan menguras tabungan kerjanya 4-5 tahunan, dengan membayar fee yang mahal dari seorang master feng shui yang sangat terkenal dan populer dengan harapan menjamin keberhasilannya, ternyata hasilnya fantastis mengecewakan. Buka 3 bulan langsung tutup karena jumlah pengunjung hanya hitungan jari saja.
Seperti yang sering penulis singgung dalam beberapa artikel, bukan penulis meremehkan ilmu Flying Star, masalahnya ilmu tersebut banyak rahasia yang tidak diungkap ke publik, sehingga para master yang bukan belajar dari autentik master dan hanya dari kursus Feng Shui internasional sudah berani mengklaim diri sebagai ahli feng shui profesional.
Demikian moga-moga bisa memberi gambaran yang baik tentang ilmu Feng Shui sejati/autentik, serta bagi para praktisi atau calon praktisi belajar dan riset lebih keras, sehingga dapat mengangkat standar praktik Feng Shui yang bermanfaat di Indonesia.
