Membaca Peluang Ahok Menuju DKI-1 2017 Menurut Ilmu Astrologi BaZi

0
2702

Pilkada DKI 2017 mendatang kali ini telah menjadi sebuah peristiwa luar biasa yang membangkitkan antusiasme masyarakat untuk mengikutinya, bukan hanya penduduk DKI Jakarta bahkan meluas juga ke hampir seantero Indonesia. Tidak lain berkaitan dengan majunya kembali Ahok / Basuki Tjahaja Purnama sebagai calon gubernur periode 2017 – 2022.

Kepopuleran Ahok berkat kontroversi dari berbagai elemen masyarakat khususnya kelompok organisasi yang menyerangnya baik mengarah ke SARA, isu HAM dalam penertiban pemukiman liar, wacana politik santun, dan sebagainya, selain perseteruannya dengan DPRD, selalu menjadi pemberitaan yang menarik diikuti.

Selain itu saat mendeklarasikan diri maju sebagai Calon Gubernur DKI lewat jalur Independen yang dituding secara blunder lewat istilah deparpolisasi oleh salah seorang politisi PDIP Povinsi DKI Jakarta semakin menambah popularitas dan rasa ingin tahu masyarakat tentang siapa Ahok sebenarnya.

Demikian pula tambahan dukungan dari partai Nasdem dan partai Hanura membuat posisi Ahok semakin kuat dalam kancah persaingan menuju DKI – 1.

Berikut adalah beberapa catatan penting prestasi Ahok yang menjadi modal utamanya, sebagaimana  terekam baik bersama Joko Widodo sebagai wakil maupun saat menggantikan beliau sejak 2014 sampai awal Maret 2016 ini.

ASPEK KEUANGAN

Dari berbagai pemberitaan terekam :

  • Penyerapan anggaran meski rendah 19,39% (http://megapolitan.kompas.com /read/2015/10/03/11520011), secara faktual Jakarta lebih rapi, fasilitas sosial, taman umum, Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA), pembangunan rumah susun, dll  justru berkali lipat penambahannya. Sehingga bila disetarakan penyerapan anggaran periode Gubernur sebelumnya rerata 85% dari asumsi rata-rata minimal APBD Rp 45 triliun (bayangkan bila APBD yang meningkat seperti tahun 2015 yang sebesar Rp 66,3 triliun) kebocoran 20% saja, ada penghematan anggaran setiap tahun Rp 5,9 triliun 1) atau 29,5 triliun untuk satu periode jabatan.

1)       85% – 19.39%  =   65.61% x Rp 45 triliun x 20%

2)     Secara ekonomi, tentu saja penyerapan anggaran tinggi adalah lebih bagus bagi pertumbuhan ekonomi bila kebocoran hanya kecil, tetapi bila kebocoran tinggi, jelas penghematan anggaran lebih bagus tanpa kebocoran.

Kedua point diatas adalah taksiran minimal anggaran yang berhasil dihemat, berkat kerjasama bapak Jokowi dan Ahok, sungguh suatu jasa/penghematan uang negara yang luar biasa yang belum pernah tercatat sebelumnya oleh pejabat manapun.

ASPEK PENATAAN LINGKUNGAN DAN KEMASYARAKATAN

Meski belum sepenuhnya bebas banjir, sampai 2016 terlihat nyata hujan lebat hanya menimbulkan genangan dan tidak sampai sehari sudah surut.

  • Kartu Jakarta Pintar dan Kartu Jakarta sehat, serta memperbaiki fasilitas di puskesmas dan rumah sakit umum daerah
  • Penertiban pemukiman liar mulai dari waduk Pluit jaman Pak Jokowi sampai Kalijodo
  • Pembangunan apartemen dan rusunawa untuk penduduk kurang mampu dan relokasi warga di pemukiman liar.

ASPEK ADMINISTRASI PEMERINTAHAN

  • Sikap tegas menjalankan pemerintahan, tanpa pandang bulu, menggeser pejabat pemda yang Pelayanan birokrasinya kurang tanggap, ditambah pemenuhan kesejahteraan pegawai pemerintahan daerah, cukup berhasil mengubah wajah pelayanan birokrasi di DKI Jakarta
  • Penerapan program E-Budgetting yang menutup celah permainan perubahan anggaran yang tidak wajar, sehingga dapat dipastikan pemborosan telak sebagaimana anggaran siluman UPS sulit disusupkan lagi.
  • Dan lain-lain.

Bukti prestasi kerja nyata demikian ditambah berbagai survey, khususnya CSIS per 25 Jan 2016 memetakan 67% penduduk DKI Jakarta puas terhadap kinerja Ahok, mencerminkan elektabilitas yang sulit disaingi kandidat baru manapun.

NAMUN BENARKAH DENGAN MODAL PRESTASI YANG DEMIKIAN AHOK, PASTI AKAN MELENGGANG MUDAH MENJADI DKI -1 ?

Bila jalannya proses pencalonan sampai pemilihan kepala daerah seperti pertandingan olahraga yang   sportif maka kemungkinan >70% Ahok akan memenangkannya.

Kenyataan dihadapan adalah belum tentu,  mengingat Prestise yang tinggi sebagai Gubernur DKI, Potensi dana APBD yang sangat besar, bagi yang berkepentingan memanfaatkan sebagiannya untuk kepentingan pribadi, apalagi maju sebagai calon independen yang sangat diperhitungkan, sebagaimana cukup banyak kalangan yang juga antipati dan terusik karena ketegasan, kejujuran,sikap anti korupsi, yang tanpa kompromi, serta potensi anggaran APBD yang sangat besar,  pastilah banyak halangan baik tersembunyi maupun terang-terangan. Diantaranya menghalangi sampai memenuhi syarat administrasi untuk ditetapkan sebagai pasangan calon oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah DKI Jakarta. Faktor penting lain adalah munculnya calon kompetitor yang kualitasnya setanding, baik prestasi maupun kualitas takdir atau nasib langitnya yang memasuki periode bagusnya.

Untuk melihat potensi keberhasilan karir di perusahaan atau tingkatan kekuasaan/kedudukan dalam pemerintahan, umumnya secara tradisional orang Tionghua mengkonsultasikan pada Ilmu Astrologi baik perbintangan seperti Guo Lao Xing Cong, Zi Wei Dou Shu, Qi Cheng Si Yu, Xi Yang Zhan Xing/Astrology Barat, Da Liu Ren atau Ba Zi.

Dalam studi Ba Zi (analisis Kelahiran Delapan Karakter – Tahun, Bulan, Hari dan Jam kelahiran), salah satu Ilmu untuk menganalisis trend nasib seseorang yang paling logis dengan dasar teori yang sangat jelas, berupa studi Yin – Yang, Lima Elemen, 4 Musim, 8 penjuru, perputaran waktu 10 tahunan, tahun berjalan, bulan dan hari berjalan, akan menghasilkan gambaran yang sangat akurat bila diuraikan oleh ahli yang benar-benar menguasai dengan baik (master Ba Zi), apalagi bila data kelahiran lengkap serta jelas calon kandidat diadu secara  head to head kalkulasi sampai bulan dan tanggal pelaksanaan pemilihan.

Sesuai riset dan studi yang penulis lakukan, maupun Studi perpustakaan catatan para master terdahulu, membuktikan hasilnya umumnya akurat sesuai kalkulasi head to head diantara para calon yang potensial memenangkan pertarungan. Contoh ringkasnya bisa dibaca juga di   https://groups.yahoo.com/neo/groups/tionghoa-net/conversations/messages/102676, contoh mendatang bila benar terjadi pertarungan Hillary Clinton vs Donald Trump, maka kemungkinan kemenangan pada Hillary Clinton karena elemen kekuasaan lebih powerful.

Berikut adalah analisis Ba Zi tingkat lanjut, yang memungkinkan seorang praktisi yang terlatih dapat menghitung secara akurat tingkatan kedudukan, jumlah harta, jumlah istri sampai jumlah pacar, jumlah kasus hukum dan lain-lain.

Patokan dasar analisisnya ada 5 point utama :

  1. Kualitas Elemen Penolong
  2. Kualitas Elemen Atasan atau Kekuasaan
  3. Struktur Ba Zi
  4. Sistem antar hubungan kombinasi, hukuman, konter yang memperkuat atau melemahkan elemen

kekuasaan.

  1. Periode Keberuntungan dan Tahun Berjalan Mendukung atau Tidak Mendukung

Kriteria penilaian untuk Penguasa dan Pejabat Tinggi

  1. Elemen Atasan sebagai Elemen Penolong dan Kualitas Bagus : jabatannya Pemimpin Negara, Menteri, CEO Perusahaan, Panglima Tinggi Militer dan Kepolisian.
  2. Elemen Penolong bukan Elemen Atasan, Kualitas Bagus level kedua : jabatannya Pemimpin Negara, Menteri, CEO Perusahaan, Panglima Tinggi Militer dan Kepolisian, Gubernur, Anggota DPR, hanya tingkatan 75% pencapaian point 1.
  3. Periode Keberuntungan dan Tahun Berjalan memperkuat Elemen Penolong, maka pencapaian posisi seperti point 1 dan 2 diatas, akan terpenuhi.
  4. Dua point sisanya, tidak dibahas disini agar tidak terlalu teknis.

Sesuai pemberitaan sampai akhir Maret 2016, kandidat yang ingin mencalonkan diri atau bakal dicalonkan sebagai DKI – 1, diantaranya adalah Calon incumbent Basuki Tjahaja Purnama, Sandiaga Uno, Yusril Ihza Mahendra, Djarot Saiful Hidayat, Adhyaksa Dault, Tri Rismaharani/Risma (Walikota Surabaya), Ahmad Dani, Hasnaeni Moein, Bambang Widjojanto, Abraham Lunggana, Suyoto (Bupati Bojonegoro), Ganjar Pranowo.

Dari daftar diatas penulis mencoba analisis gambaran kekuatan dan kelemahan dari 6 kandidat yang lebih potensial, baik rekam jejak prestasi maupun potensi tak terlihat sebagaimana dibaca dari Analisis Ba Zi (Analisis Trend Kelahiran). Karena minus jam kelahiran, gambaran ini hanya mewakili akurasi 60-70% dari kondisi yang sesungguhnya.

Kandidat Ahmad Dani, Hasnaeni Moein, Abraham Lunggana kombinasi ratingnya lebih lemah tidak dimasukkan dalam pembahasan. Untuk Bambang Widjojanto dan Ganjar Pranowo meski rekam jejak adalah pejabat yang jujur, namun kekuatan Periode Keberuntungan dan Tahun berjalan 2017 tidak mendukung Elemen Penolong.

Elemen Penolong dalam system analisis Ba Zi disetarakan dengan Inti Energi Utama manusia. Bila kuat dan tidak dilukai akan berhasil dan jaya, bila lemah dan terluka maka akan terpuruk, bangkrut bahkan sampai meninggal dunia.

Adhyaksa Dault sebenarnya masuk periode bagus – sayangnya memasuki periode Pelawan Atasan, sehingga setiap statement dan tindakannya banyak yang kontraproduktif, sehingga merusak reputasinya sendiri.

  1. Ahok/Basuki Tjahaja Purnama

Elemen diri Tanah Negatif, masuk kategori Pura-pura Super Kuat, elemen penolong adalah Elemen Api sebagai Sumber. Kualitasnya sangat bagus, kategori A, karena berakar dan mendapat dukungan dari elemen atasan.

Orang dengan tipe penolong demikian, suka belajar dan mengandalkan pengetahuannya yang luas dalam bekerja dan membangun reputasi.

Sebagai tambahan studi informasi Ba Zi Ahok dapat dilihat ke link berikut : http://www.qualife-fengshui.com/index.php/component/content/article?layout=edit&id=53

Kalkulasi tujuh pilar(Ba Zi + Periode + Tahun + Bulan) : Skor nilai positif dan negatif saat pemilihan Kepala Daerah Februari 2017.

Elemen pendukung diri : Sumber 12 + Atasan 15 + Teman 5

Elemen Lawan : Harta 1 + Anak/Output 1

Harta 1 terlalu lemah untuk menghancurkan Sumber 12, serta Output 1 terlalu lemah untuk menghancurkan Atasan 15

Kesimpulan skor nilai positif menang banyak.

  1. Tri Rismaharani/Bu Risma

Kalkulasi ini menggunakan asumsi bila jam kelahiran adalah antara 00.00 – 01.00 pagi, maka Bu Risma akan menjadi penantang terberat Ahok khusus aspek kekuatan Ba Zi/Takdir kelahiran, bila jam kelahirannya lain, maka sulit bersaing.

Elemen diri Api Negatif, masuk kategori Diri lemah, elemen penolong adalah Elemen Kayu sebagai Sumber. Elemen Penolong Kayu didapat dari kombinasi Air dengan diri. Elemen Kayu ini meski tidak kuat sempurna, namun ditopang oleh dua elemen air yang terdapat pada Cabang Bumi Tikus dan Babi. Alhasil Elemen Penolong termasuk kategori B sampai B+.

Orang dengan tipe penolong demikian, suka belajar dan mengandalkan pengetahuannya yang luas dalam bekerja dan membangun reputasi.

Salah satu nilai tambah adalah Struktur Ba Zi adalah masuk kategori Atasan Langsung.

Mencerminkan orang ini adalah seorang Administrator yang Baik, sangat cocok berkarir di pemerintahan atau sukses bekerja dengan orang lain. Tidak cocok berbisnis.

Nilai minusnya adalah karena elemen Atasan bukan Tujuh Pembunuh, maka levelnya lebih masuk sebagai tipe manager daripada tipe leadership sebagai pendobrak.

Kalkulasi tujuh pilar (Ba Zi + Periode + Tahun + Bulan) : Skor nilai positif dan negatif saat pemilihan Kepala Daerah Februari 2017.

Elemen pendukung diri : Sumber 12 + Atasan 6 + Teman 3

Elemen Lawan : Harta 9 + Anak/Output 4

Harta 9 cukup kuat untuk menghancurkan Sumber 12, serta Output 4 cukup kuat untuk menghancurkan Atasan 6, Harta memang melemahkan sumber, tetapi juga menghidupkan  elemen atasan, pada gilirannya  juga menghidupkan elemen Sumber.

Elemen Harta karena berupa elemen tidak disukai menggambarkan adanya pemborosan anggaran atau inefisiensi administrasi.

Kesimpulannya dibalik nilai minus inefisiensi pemerintahan ada sisi positif mendapat penolong yang memberikan masukan dan penilaian positif, berkat kepatuhannya terhadap system dan prosedur.

Kesimpulan skor masih nilai positif meski tidak fenomenal. Tambahan point positif adalah dari tahun 2017 – 2022 masuk periode sumber yang mendukung, maka pemerintahannya tidak banyak direcoki pihak yang tidak puas.

  1. Djarot Saiful Hidayat

Elemen diri Kayu Positif, masuk kategori Tipe Kuat, elemen penolong adalah Elemen Api sebagai Output. Kualitasnya sangat bagus, kategori A- sampai A, karena berakar dan tidak mendapat serangan yang berarti.

Orang dengan tipe penolong demikian, memiliki kemampuan perencanaan dan sikap berhati-hati. Termasuk orang yang setia kawan, sayangnya kawan-kawannya banyak kualitas tidak bagus. Dalam bidang politik atau pemerintahan, karena elemen atasan kurang kuat, maka cenderung kurang tegas dan mudah bertoleransi dengan kolega atau teman-temannya. Satu hal yang bagus sejak masuk periode keberuntungan baru di Desember 2012 Elemen Atasan yang Kuat muncul sampai tahun 2020. Maka prestasinya ikut menonjol.

Kalkulasi tujuh pilar(Ba Zi + Periode + Tahun + Bulan) : Skor nilai positif dan negatif saat pemilihan Kepala Daerah Februari 2017.

Elemen pendukung diri : Output 6 + Atasan 12  + Harta 8

Elemen Lawan : Sumber 3 + Teman 32

Elemen Atasan cukup kuat mengontrol elemen teman, sayangnya elemen teman begitu kuatnya, otomatis elemen atasan sangat terkuras, disisi lain elemen output juga cukup kuat melemahkan elemen atasan.  Meski elemen harta cukup kuat, kurang membantu elemen atasan, karena habis sebagian tersalurkan ke teman.

Kesimpulan skor nilai negatif lebih kuat, karenanya salah keputusan tidak mau menjadi wakil Ahok. Kemungkinan terpilih sebagai penantang Ahok dari partai hanya 50-50. .

  1. Sandiaga Uno

Elemen diri Kayu Positif, masuk kategori Super lemah, elemen penolong adalah Elemen Tanah sebagai Harta. Kualitasnya sangat bagus, kategori A Minus, karena berakar dan mendapat dukungan dari elemen Output.

Orang dengan tipe penolong demikian, Lebih condong menjadi milyuner sebagai pilihan primer, setelah kaya raya dengan pengaruh hartanya juga memiliki kemampuan mendapat kedudukan tinggi, agak mirip Donald Trump. Bila bukan mendapat lawan dengan elemen penolong super seperti Ahok, maka mudah memenangkan persaingan.

Kalkulasi tujuh pilar (Ba Zi + Periode + Tahun + Bulan) : Skor nilai positif dan negatif saat pemilihan Kepala Daerah Februari 2017.

Elemen pendukung diri : Atasan Logam 10 + Harta Tanah 4 + Output Api 3

Elemen Lawan : Teman Kayu 3 + Sumber Air  1

Elemen Pendukung saling menghidupkan suatu flow yang positif Api menghidupkan Tanah dan Tanah menghidupkan Logam sebagai Atasan.

Elemen lawan Teman dan Sumber nilainya rendah tidak berpengaruh terhadap kekuatan elemen pendukung diri.

Kesimpulan skor nilai positif menang banyak.

  1. Suyoto

Elemen diri Air Positif, masuk kategori Super lemah, elemen penolong adalah Elemen Kayu sebagai Output. Kualitasnya sangat bagus, kategori A, karena berakar  dan kombinasi dengan diri.

Orang dengan tipe penolong output, demikian pula struktur Output Dewa Makan, masuk kategori orang sangat pintar dan pandai mengajar, tipe jago strategi. Meski juga suka elemen Atasan, sayangnya elemen harta ter diskon 50%, sehingga mengurangi level kekuasaannya. Karenanya orang demikian lebih menonjol dibidang akademik dan perencanaan dibanding dalam pemerintahan.

Kalkulasi tujuh pilar(Ba Zi + Periode + Tahun + Bulan) : Skor nilai positif dan negatif saat pemilihan Kepala Daerah Februari 2017.

Elemen pendukung diri : Atasan 5 + Harta 15 dan Output 20

Elemen Lawan : Teman 0 + Sumber 0

Elemen Output, Harta dan Atasan saling menghidupkan, potensi saat pemilihan kepala daerah berada dalam titik puncak.

Kesimpulan skor nilai positif menang mutlak. Kemungkinan lawan terberat Ahok nanti.

  1. Yusril Ihza Mahendra

Elemen diri Air Positif, masuk kategori Pura-pura super lemah, elemen penolong adalah Elemen Kayu sebagai Output. Kualitasnya sangat bagus, kategori A-, karena berakar .Orang dengan tipe penolong demikian, tergolong sangat pintar, dan pandai memainkan strategi, lebih bagus bermain dibelakang layar atau dibidang perencanaan dan pendidikan. Dibidang pemerintahan atau kedudukan, kurang begitu berhasil karena Elemen atasan tidak kuat dan bukan elemen disukai.

Kalkulasi tujuh pilar (Ba Zi + Periode + Tahun + Bulan) : Skor nilai positif dan negatif saat pemilihan Kepala Daerah Februari 2017.

Elemen pendukung diri : Output Kayu 16 + Harta Api 16

Elemen Lawan : Atasan 0, Sumber 3, Teman 2

Elemen Sumber dan Teman terlalu lemah untuk mengkontrol elemen Output dan Harta, karenanya Elemen positif menang banyak. Elemen Output dan Harta yang banyak membuat fokus lebih ke mencari harta kekayaan.

Sayangnya Elemen atasan tidak ada dan bukan elemen disukai,. membuat reputasi kurang bagus, sulit mendapatkan sokongan dari khalayak ramai.

Kesimpulan skor nilai positif menang banyak.

Kesimpulan dari ke 6 kandidat yang dianalisis (tingkatan akurasi 60-70% karena data minus jam kelahiran).

Secara Ba Zi sampai posisi Februari 2017, posisi Basuki Tjahaja Purnama tetap menempati ranking teratas, hanya bisa diimbangi oleh Suyoto.

Ranking berikutnya Sandiaga Uno dan Tri Rismaharani.

Tentu analisis ini adalah dari sisi Aspek Keberuntungan Langit dan Periode Keberuntungan, hanya bisa memberi indikator sampai 60-70%.

Tiga aspek penting lain seperti Feng Shui, Kecerdasan dan Moralitas bila selisihnya cukup jauh mungkin akan bisa membalikkan keadaan (baca Lima aspek penentu keberuntungan nasib manusia di artikel http://www.qualife-fengshui.com/index.php/component/content/article?layout=edit&id=53

Contohnya segi moralitas kejujuran dan kecerdasan/prestasi kinerja, Ahok sebagai incumbent sudah memberikan bukti yang positif sejauh ini.

Kandidat lain yang menyaingi di aspek ini adalah Djarot Syaiful Hidayat, Tri Rismaharini dan Suyoto.

Berbicara menjalani jabatan sampai selesai, halangan kuat akan datang ke Ahok Sekitar Juni 2019, dan Djarot Syaiful Hidayat di tahun 2020.

Moga artikel menambah wawasan dan manfaat bagi peminat studi metafisika Ba Zi.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

1 + 3 =